Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Sumpah Pemuda, Wakil Ketua KPK: Korupsi adalah Musuh Bersama

Kompas.com - 28/10/2020, 11:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar mengatakan, korupsi harus dijadikan musuh bersama dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Lili mengajak generasi muda untuk menyatukan tekad dalam melawan korupsi dengan membentuk integritas sebagai indentitas bangsa dan negara.

"Tentu saja secara nasional bersama-sama kita melawan satu musuh bersama adalah korupsi," kata Lili dalam acara Dialog Pemuda Antikorupsi yang disiarkan akun Youtube SPAK Indonesia, Rabu (28/10/2020).

Baca juga: Peringatan Sumpah Pemuda, Wapres Ingin Pemuda Berperan Aktif Atasi Pandemi Covid-19

Lili menuturkan, esensi dari Sumpah Pemuda ialah visi dan misi tanpa memandang perbedaan, dengan memaknai semoboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam kondisi saat ini, menurut Lili, persatuan tekad itu diperlukan untuk melawan korupsi yang menjadi penghambat dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.

"Dalam konteks antikorupsi tentu saja kita sama-sama tahu korupsi itu sebagai penghambat dalam mencapai tujuan pembangunan bangsa dan negara yang tentu saja harus kita berantas bersama-sama," ujar Lili.

Baca juga: Mohammad Yamin, Rumusan Sumpah Pemuda, dan Persatuan Bangsa

Berdasarkan Undang-Undang tentang Kepemudaan, Lili menyebut ada sejumlah tanggung jawab atau peran yang diemban generasi muda.

Beberapa peran tersebut antara lain sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, serta sebagai agen perubahan.

Untuk itu, menurut Lili, para pemuda juga harus memiliki integritas tinggi dan memahami jenis-jenis korupsi berserta dampak yang terjadi akibat korupsi.

"Kita ingatkan bahwa pemuda itu wajib punya nilai-nilai integritas yang tinggi bagaimana memerangi produksi karena kemudian dengan merajalelanya korupsi ini sangat luar biasa dampaknya," kata Lili.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com