Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Minta Pendakwah Ikuti Cara Mbah Hamid yang Tak Berwajah Garang

Kompas.com - 26/10/2020, 11:01 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pendakwah mengikuti model dakwah yang dilakukan oleh KH Abdul Hamid atau Mbah Hamid, salah satu tokoh agama Islam di Tanah Air, asal Pasuruan, Jawa Timur.

Sebab, saat ini Ma'ruf Amin melihat bahwa dakwah agama Islam yang dilakukan seringkali berwajah tidak ramah.

"Saat ini tidak sedikit yang melakukan dakwah agama Islam dengan wajah garang, jauh dari ajaran Islam yang diajarkan Rasulullah SAW," ujar Ma'ruf saat menghadiri Haul Virtual ke-39 KH Abdul Hamid, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Wapres Minta Santri Gunakan Teknologi Digital sebagai Alat Dakwah

Ma'ruf mengatakan, model dakwah yang digunakan oleh Mbah Hamid serupa dengan model dakwah yang digunakan para ulama dan para wali terdahulu, utamanya dalam mengenalkan dan mengajarkan Islam di Tanah Air.

Bahkan menurut Ma'ruf, hal tersebut juga merupakan model dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW.

Hal ini membuat dakwah Islam mudah diterima berbagai kalangan.

"Model dakwah sebagaimana digunakan oleh Mbah Hamid tersebut terbukti sangat efektif untuk menumbuhkan daya tarik masyarakat untuk belajar lebih dalam dan mengamalkan dengan sungguh-sungguh ajaran Islam," kata dia.

Baca juga: Menag Pastikan Tak Akan Ada Penghentian Dakwah bagi Penceramah Tak Bersertifikat

Namun, Ma'ruf pun menyayangkan model dakwah yang sering digunakan Mbah Hamid tersebut sudah mulai berkurang pada masa saat ini.

Dengan demikian ia berharap ajaran Mbah Hamid dalam melakukan dakwah bisa tetap diikuti pendakwah generasi saat ini.

"Apa yang sudah dijalankan Mbah Hamid tersebut merupakan contoh dan teladan yang sangat baik bagi kita semua untuk berdakwah mengenalkan agama Islam dengan cara hikmah, mau’idhah hasanah (nasihat yang baik) dan mujadalah billati hiya ahsan (berdialog dengan baik)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com