Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei KedaiKopi: Pekerja Kantoran di Jakarta Anggap Covid-19 Kian Mengancam

Kompas.com - 17/10/2020, 12:19 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil riset Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKopi) menunjukkan, mayoritas responden merasa kondisi pandemi Covid-19 saat ini lebih mengancam jika dibandingkan enam bulan lalu.

Telesurvei dilakukan terhadap 803 pekerja kantoran di Jakarta pada 8-10 Oktober 2020.

Manajer Riset Lembaga Survei KedaiKopi Justito Adi Prasetio mengatakan, sebanyak 64,7 persen responden menganggap Covid-19 saat ini lebih mengancam.

Baca juga: Survei: Masyarakat Tahu Protokol Kesehatan Covid-19, Tapi Kurang Diterapkan

"Ini terkait pemahaman risiko, yang menganggap hari ini Covid-19 lebih mengancam sebanyak 64,7 persen," ujar Justito dalam diskusi daring bertajuk Yakin dengan Vaksin, Sabtu (17/10/2020).

"Sementara itu, yang merasa Covid-19 saat ini tidak mengancam sebesar 35,3 persen," tutur dia.

Dengan demikian, kata Justito tetap ada sebagian pihak yang menganggap Covid-19 masih biasa-biasa saja. Menurut dia, kondisi ini seharusnya menjadi catatan khusus.

"Sebab bisa jadi nanti yang anggap (Covid-19) ini biasa-biasa saja menolak diberikan vaksin," tuturnya.

Baca juga: Survei KedaiKopi di Jakarta: 62,6 Persen Nyaman dengan Kinerja Jokowi Atasi Pandemi

Justito mengungkapkan, dalam survei tersebut sampel survei dibatasi terhadap pekerja kantoran yang berada di Jakarta.

Pertimbangannya, tingkat literasi mereka dianggap tinggi. Sehingga KedaiKopi ingin mengukur opini publik yang berasal dari pihak yang tingkat literasinya baik.

Apabila dari hasil tersebut masih ada yang menganggap Covid-19 biasa-biasa saja, kata Justito, harus menjadi evaluasi bagi pemangku kepentingan.

Lebih lanjut, Justito juga mengungkapkan persepsi masyarakat terhadap isu vaksin Covid-19, khususnya vaksin Merah Putih.

Berdasarkan hasil survei Kedai Kopi, sebanyak 59,7 persen responden tahu soal pengembangan vaksin Merah Putih.

Sisanya, yakni sebanyak 40,3 persen responden tak mengetahui.

Baca juga: Eijkman Prediksi Uji Praklinis Vaksin Merah Putih Dilakukan pada November

 

Kemudian, saat responden ditanya optimisme atas vaksin Merah Putih, sebanyak 70,7 persen responden menjawab yakin.

Sedangkan sebanyak responden menyatakan tidak optimistis dengan vaksin itu.

"Kesimpulannya kalau bisa dibilang optimis, memang iya. Tetapi optimisme itu tidak tinggi sekali. Tidak bisa pula dibilang rendah," ungkap Justito.

"Selain itu, vaksin juga diharapkan publik sebagai salah satu sarana yang bisa membantu menyelesaikan pandemi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com