Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Sebut Masih Ada Hoaks soal Covid-19, dari Risiko hingga Vaksinasi

Kompas.com - 12/10/2020, 13:40 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih menyayangkan hingga kini masih banyak informasi hoaks terkait Covid-19.

Hoaks tersebut mulai dari yang berkaitan dengan ada tidaknya virus corona, hingga penanganan pandemi.

"Masih banyak pemahamannya yang dipengaruhi oleh berita-berita hoaks. Jadi apakah itu (virus corona) tidak ada atau tidak bahaya, sebenarnya ini berbahaya, ini yang saya tampilkan berbahaya sekali bisa menimbulkan kematian," kata Daeng dalam diskusi virtual yang digelar Senin (12/10/2020).

Baca juga: Kemenkominfo: Hoaks di Masa Pandemi Covid-19 Persoalan Serius

Tak hanya itu, menurut Daeng, belakangan juga muncul hoaks terkait vaksin Covid-19.

Hingga kini, proses uji klinis vaksin masih berjalan dengan baik. Namun, banyak yang menyebarkan berita bohong sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Banyak masyarakat yang menyampaikan berita-berita yang tidak benar sehingga menimbulkan keresahan dan tidak percaya pada vaksinasi, ini kan berbahaya," ujar dia.

Hoaks juga muncul berkaitan dengan risiko penularan Covid-19. Daeng menyebut, ada pihak yang bahkan mengampanyekan agar masyarakat tak perlu menggunakan masker.

Baca juga: [HOAKS] Kota Medan Berlakukan PSBB 3-17 Oktober 2020

Selain itu, ada pula hoaks soal penanganan pandemi Covid-19. Ada yang menyebut bahwa rendahnya tes Covid-19 di Indonesia disebabkan karena pemerintah yang kurang gencar, padahal, menurut Daeng, hal itu belum dapat dipastikan.

"Kalau angkanya kecil mari kita gali bersama, belum tentu kemudian upaya untuk memperluas testing itu tidak gencar," ujar Daeng.

"Yang saya, tahu Satgas dan Kementerian Kesehatan sudah gencar, tapi memang perlu ditambah. Oleh karena memang sinergitas dengan masyarakat, petugas kesehatan ini penting sekali," tutur dia.

Baca juga: [HOAKS] 12 Pegawai Trona Jambi Town Square Positif Covid-19

Melihat fakta-fakta tersebut, kata Daeng, penting bagi pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat melakukan sinergi untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Disiplin 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak harus ditegakkan. Selain itu, masyarakat diminta mendukung kebijakan pemerintah terkait tracing, testing, hingga proses isolasi bagi yang terinfeksi atau bergejala Covid-19.

"Bicara protokol kesehatan ini kalau tidak dilakukan masyarakat, masyarakat tidak mau sinergi melakukan upaya ini, berat. Masih masyarakat terpengaruh pada berita-berita hoaks itu berat sekali," kata Daeng.

Diberitakan, kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.

Baca juga: Video Viral Camat Gendong Bayi Positif Corona, Tuding Puskesmas Sebar Hoaks

Data pemerintah pada Minggu (11/10/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat 4.497 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 saat ini ada 333.449 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Informasi ini disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima wartawan pada Minggu sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com