Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Wapres: Lulusan Perguruan Tinggi Diharapkan Makin Tangguh

Kompas.com - 02/10/2020, 10:11 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung penuh kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Ma'ruf mengatakan, program tersebut diharapkan dapat menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang tangguh dan relevan dengan kebutuhan zaman.

"Saya sepakat dan mendukung kebijakan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Ma'ruf dalam sambutannya di acara Dies Natalis Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat (NTB), secara daring, Jumat (2/10/2020).

"Kebijakan ini diharapkan agar lulusan perguruan tinggi nantinya semakin tangguh, memiliki kemampuan yang relevan dengan kebutuhan zaman," sambungnya.

Baca juga: Membingkai Keberagaman dalam Semangat Kampus Merdeka

Ia mengatakan, mahasiswa yang saat ini belajar di perguruan tinggi harus disiapkan menjadi pembelajar sejati yang terampil, lentur, dan ulet.

Mereka juga nantinya harus memiliki semangat kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi setelah lulus.

Apalagi, kata dia, visi dari kebijakan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka diutamakan untuk membekali mahasiswa tambahan pengetahuan dan keterampilan di luar keilmuan dasarnya.

"Hal tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi mahasiswa ketika lulus nanti. Ketika mahasiswa diberi kebebasan dalam memilih mata kuliah di luar program studi utama yang sesuai minatnya, diharapkan mereka lebih kreatif dan bertanggung jawab terhadap pilihannya," kata dia.

Baca juga: Merdeka Belajar–Kampus Merdeka: Antara Peluang dan Tantangan

Menurut Ma'ruf, dengan kebijakan Merdeka Belajar, Indonesia dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang berpikir out of the box serta memiliki keterampilan ganda.

Ia mencontohkan, dengan kebijakan tersebut, Indonesia dapat menghasilkan insinyur yang memiliki kemampuan lain seperti desain grafis di samping kemampuan tekniknya.

Kemampuan lain itu, kata dia, dapat bermanfaat untuk mendukung kemampuan tekniknya.

Contoh lainnya adalah pengetahuan sosiologi yang berguna bagi para arsitektur dalam menerjemahkan kondisi sosial dalam disain teknisnya.

"Untuk mewujudkan visi dari kebijakan tersebut diperlukan kerja keras dari seluruh elemen perguruan tinggi termasuk, Unram. Tenaga pengajar harus lebih siap, pilihan program studi yang relevan dengan perkembangan dan sesuai kebutuhan industri dan masyarakat juga harus dikembangkan," kata dia.

Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Logo Kampus Merdeka Indonesia Jaya

Termasuk juga pemanfaatan teknologi yang menurutnya harus diadopsi dengan skala dan takaran yang pas, serta proses belajar mengajar yang harus dibuat lebih dinamis.

Adapun kebijakan Kampus Merdeka merupakan salah satu dari kebijakan Merdeka Belajar.

Peluncuran program Kampus Merdeka disampaikan Mendikbud Nadiem kepada media dalam rapat koordinasi kebijakan pendidikan tinggi di Gedung D kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Baca juga: Membangun Narasi Bersama Akselerasi Pemulihan Ekonomi lewat Kampus Merdeka

"Ini tahap awal untuk melepaskan belenggu agar lebih mudah bergerak. Kita masih belum menyentuh aspek kualitas. Akan ada beberapa matriks yang akan digunakan untuk membantu perguruan tinggi mencapai targetnya," ujarnya.

"Kebijakan Kampus Merdeka ini merupakan kelanjutan dari konsep Merdeka Belajar. Pelaksanaannya paling memungkinkan untuk segera dilangsungkan, hanya mengubah peraturan menteri, tidak sampai mengubah peraturan pemerintah ataupun undang-undang," lanjut Nadiem.

Mendikbud menerangkan bahwa paket kebijakan Kampus Merdeka ini menjadi langkah awal dari rangkaian kebijakan untuk perguruan tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com