Salin Artikel

Dukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Wapres: Lulusan Perguruan Tinggi Diharapkan Makin Tangguh

Ma'ruf mengatakan, program tersebut diharapkan dapat menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang tangguh dan relevan dengan kebutuhan zaman.

"Saya sepakat dan mendukung kebijakan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Ma'ruf dalam sambutannya di acara Dies Natalis Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat (NTB), secara daring, Jumat (2/10/2020).

"Kebijakan ini diharapkan agar lulusan perguruan tinggi nantinya semakin tangguh, memiliki kemampuan yang relevan dengan kebutuhan zaman," sambungnya.

Ia mengatakan, mahasiswa yang saat ini belajar di perguruan tinggi harus disiapkan menjadi pembelajar sejati yang terampil, lentur, dan ulet.

Mereka juga nantinya harus memiliki semangat kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi setelah lulus.

Apalagi, kata dia, visi dari kebijakan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka diutamakan untuk membekali mahasiswa tambahan pengetahuan dan keterampilan di luar keilmuan dasarnya.

"Hal tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi mahasiswa ketika lulus nanti. Ketika mahasiswa diberi kebebasan dalam memilih mata kuliah di luar program studi utama yang sesuai minatnya, diharapkan mereka lebih kreatif dan bertanggung jawab terhadap pilihannya," kata dia.

Menurut Ma'ruf, dengan kebijakan Merdeka Belajar, Indonesia dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang berpikir out of the box serta memiliki keterampilan ganda.

Ia mencontohkan, dengan kebijakan tersebut, Indonesia dapat menghasilkan insinyur yang memiliki kemampuan lain seperti desain grafis di samping kemampuan tekniknya.

Kemampuan lain itu, kata dia, dapat bermanfaat untuk mendukung kemampuan tekniknya.

Contoh lainnya adalah pengetahuan sosiologi yang berguna bagi para arsitektur dalam menerjemahkan kondisi sosial dalam disain teknisnya.

"Untuk mewujudkan visi dari kebijakan tersebut diperlukan kerja keras dari seluruh elemen perguruan tinggi termasuk, Unram. Tenaga pengajar harus lebih siap, pilihan program studi yang relevan dengan perkembangan dan sesuai kebutuhan industri dan masyarakat juga harus dikembangkan," kata dia.

Termasuk juga pemanfaatan teknologi yang menurutnya harus diadopsi dengan skala dan takaran yang pas, serta proses belajar mengajar yang harus dibuat lebih dinamis.

Adapun kebijakan Kampus Merdeka merupakan salah satu dari kebijakan Merdeka Belajar.

Peluncuran program Kampus Merdeka disampaikan Mendikbud Nadiem kepada media dalam rapat koordinasi kebijakan pendidikan tinggi di Gedung D kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

"Ini tahap awal untuk melepaskan belenggu agar lebih mudah bergerak. Kita masih belum menyentuh aspek kualitas. Akan ada beberapa matriks yang akan digunakan untuk membantu perguruan tinggi mencapai targetnya," ujarnya.

"Kebijakan Kampus Merdeka ini merupakan kelanjutan dari konsep Merdeka Belajar. Pelaksanaannya paling memungkinkan untuk segera dilangsungkan, hanya mengubah peraturan menteri, tidak sampai mengubah peraturan pemerintah ataupun undang-undang," lanjut Nadiem.

Mendikbud menerangkan bahwa paket kebijakan Kampus Merdeka ini menjadi langkah awal dari rangkaian kebijakan untuk perguruan tinggi.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/02/10115281/dukung-merdeka-belajar-kampus-merdeka-wapres-lulusan-perguruan-tinggi

Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke