Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wujudkan Pertanian Alami, Badan Restorasi Gambut Dukung SLPG

Kompas.com - 24/09/2020, 19:41 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Deputi Bidang Edukasi Sosialisasi Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut (BRG), Myrna A Safitri menerangkan, kegiatan Sekolah Lapang Petani Gambut (SLPG) sejalan dengan amanah Undang Undang Pokok Agraria (UUPA).

Sebagai informasi, SLPG merupakan pelatihan pengelolaan pertanian alami atau tanpa bahan bakar untuk pemulihan ekosistem gambut bagi para petani.

"Pertanian tanpa bakar dan bahan kimiawi di lahan gambut selaras dengan Pasal 15 UUPA yakni menjaga kesuburan dan mencegah kerusakan tanah," katanya, Kamis (24/9/2020).

Myrna mengatakan, untuk mewujudkan program tersebut, BRG melatih para petani di desa - desa yang berada di lokasi target restorasi gambut.

Baca juga: Bisa Edukasi Masyarakat Tak Bakar Lahan Gambut, BRG Dinilai Tetap Dibutuhkan

"Saat ini ada sekitar 1000 kader petani yang mengelola sekitar 200-an demplot atau penyuluhan pertanian tanpa bakar," kata Myrna, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Ia berharap, pada kesempatan Hari Tani Nasional pada Kamis (24/9/2020) ini, para petani di lahan gambut semakin bersemangat menjalankan pertanian berkelanjutan," tuturnya.

Tidak hanya itu, Myrna berharap, para petani dapat pula melakukan inovasi kearifan lokal dan pengetahuan tradisional yang ada.

"Dukungan semua pihak diperlukan para petani di lahan gambut yang saat ini mengalami perjuangan sangat berat untuk melanjutkan kegiatan pertanian ekosistem gambut yang sudah rusak," jelasnya.

Baca juga: Jokowi: Penataan Ekosistem Lahan Gambut Harus Konsisten

Myrna mengatakan tidak berlebihan jika para petani disebut sebagai pejuang pangan sejati untuk masyarakat dunia.

"Berkat para petani kita menikmati pangan yang begitu melimpah dan sehat," kata Myrna seperti dalam keterangan tertulisnya.

Ilustrasi lahan gambutDok. Badan Restorasi Gambut Ilustrasi lahan gambut

Tantangan mewujudkan pertanian alami di lahan gambut

Sementara itu, Anggota Kelompok Tani Memanah di Kabupaten Bengkalis, Riau, Ismail mengatakan, keinginan para petani memanen hasil pertanian di lahan gambut dalam waktu yang singkat menjadi tantangan mewujudkan budidaya pertanian alami.

"Pasalnya, pertanian dengan cara alami membutuhkan waktu yang lumayan panjang dan pemeliharaan yang maksimal," kata Ismail.

Namun, menurut Ismail, banyak petani sudah membuktikan, hasil pertanian yang diolah secara alami hasil produksinya berkualitas dan sehat.

"Melihat perkembangan ini, pembinaan secara berkesinambungan oleh pemerintah daerah kepada petani di desa-desa gambut dalam rangka mewujudkan pertanian alami juga sangat diperlukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com