Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Menteri Jangan Buat Program Sendiri-sendiri yang Tak Terintegrasi

Kompas.com - 24/09/2020, 15:52 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta para menterinya tak bekerja sendiri-sendiri sehingga membuat program yang tumpang tindih dalam pembangunan ekonomi desa.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang ekonomi desa secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/9/2020).

"Saya minta semua kementerian jangan membuat program sendiri-sendiri yang lepas-lepas, tidak terintegrasi, tidak terpadu, sehingga outcome, hasilnya tidak terlihat. Ini harus terintegrasi betul," kata Jokowi.

Baca juga: Menurut Luhut, Ini Alasan Jokowi Tunjuk Dirinya Tangani Covid-19 di 9 Provinsi

Ia mengatakan, dalam pembangunan ekonomi desa, diperlukan sinergitas antarkementerian sehingga programnya tidak tumpang tindih dan hasilnya optimal.

Ia mencontohkan, sinergitas yang dimulai dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) yang memastikan dana desa digunakan secara produktif.

Dilanjutkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan penyediaan infrastruktur dasar di desa seperti jalan, irigasi, jembatan, dan selainnya.

Selanjutnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membangun konektivitas dengan menyediakan jaringan transportasi untuk memperlancar arus orang dan barang dari desa ke kota maupun sebaliknya.

Kemudian, Kementerian Sosial (Kemensos) hadir melalui penanganan warga desa yang kurang mampu dengan menyalurkan Bantusan Sosial dan Program Keluarga Harapan.

Baca juga: Presiden Jokowi: Pandemi Harus Jadi Momentum Perbaiki Ekonomi Desa

 

Didukung pula oleh Kementerian Koperasi dan UKM untuk pengembangan sektor usaha masyarakat desa.

"Saya kira banyak sekali yang bisa dilakukan, tapi kalau tidak terintegrasi, lepas-lepas, ini akan hasilnya tidak akan kelihatan. Oleh sebab itu, semuanya dijalankan dalam strategi besar, solid dan terintegrasi," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com