Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Menerapkan Protokol Kesehatan di Rumah dan Kantor...

Kompas.com - 18/09/2020, 16:32 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Kesehatan Masyarakat Ede Surya Darmawan memaparkan poin-poin protokol kesehatan yang ideal di rumah dan kantor agar terhindar dari Covid-19.

Ede mengatakan, di rumah idealnya ada kepala rumah tangga atau ibu rumah tangga yang menjadi penjaga keamanan.

Hal tersebut dibutuhkan untuk mengontrol dan memastikan anggota keluarga yang ada di rumah menaati protokol kesehatan saat keluar.

"Di rumah, idealnya kepala rumah tangga atau ibunya jadi penjaga keamanan yang memastikan semua orang harus menaati protokol kesehatan ketika keluar rumah," ujar Ede dalam talkshow di BNPB, Jumat (18/9/2020).

Baca juga: Kota Tangerang Resmi Berlakukan Denda bagi Pelanggar Protokol Kesehatan

Kemudian saat ada anggota keluarga yang pulang, harus ditanyakan terlebih dahulu apa yang dilakukan mereka saat berada di luar. Termasuk ditanyakan apakah ada risiko tertular atau tidak.

Apabila ada potensi tersebut, maka harus melakukan isolasi mandiri di rumah dengan cara menjaga jarak dan memakai masker.

Sementara di kantor, Ede melanjutkan, diharapkan seluruh perkantoran dan sarana umum lainnya mengingatkan untuk melakukan protokol kesehatan terlebih dahulu kepada siapa pun yang datang ke tempat mereka.

"Kalau di kantor, saya harapkan seluruh kantor, tempat kerja, dan sarana umum, begitu masuk di depan sudah diingatkan lakukan protokol kesehatan ada spanduk besar, perintahkan cuci tangan yang tempatnya harus tersedia, pakai masker dan kalau tidak pakai masker tak boleh masuk. Idealnya pakai thermo gun untuk ukur suhu," kata Ede.

Selain itu, kapasitas tempat kerja atau tempat umum pun harus diterapkan sebanyak 50 persen agar bisa menerapkan jaga jarak.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Masih Lama, Masyarakat Diminta Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Bahkan apabila memungkinkan, ruang kerja diatur ulang posisinya termasuk agar memiliki ventilasi ruangan yang baik.

"Jarak antar pekerja di atas satu meter, caranya sistem shift. Ventilasi butuh kreasi bagaimana mengatur ada pergantian udara," ucap dia.

Ede memastikan, protokol kesehatan wajib dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Pasalnya ketersediaan vaksin masih sangat lama sehingga satu-satunya cara untuk terlindungi dari Covid-19 adalah menaati protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Nasional
Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Nasional
Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak Sampai Desember

Nasional
Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Usai Geledah Kamar SYL

Nasional
PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

Nasional
Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Nasional
Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Nasional
Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Nasional
Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Nasional
Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya jika Terima Usungan PDI-P

Nasional
Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com