Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditunjuk Jadi Waketum Gerindra, Sara Djojohadikusumo: Terima Kasih untuk Kepercayaan pada Kekuatan Muda

Kompas.com - 15/09/2020, 20:15 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Sara) menyampaikan rasa terima kasih atas penunjukkan dirinya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra 2020-2025.

Sara, yang merupakan keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu mengatakan, posisinya kini memberikan tanggung jawab lebih besar kepada dirinya.

"Dengan posisi dan kekuasaan yang telah Tuhan berikan kepadamu, merupakan kewajibanmu untuk menjadi berkat, menjadi rahmat bagi sesama... With great power comes great responsibility," kata Sara melalui keterangan tertulis, Selasa (15/9/2020).

Keterangan tersebut juga disampaikan Sara melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram @rahayusaraswati.

Baca juga: Rekam Jejak Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Ditunjuk Jadi Waketum Partai Gerindra

Menurut Sara, penunjukkan dirinya sebagai wakil ketua umum ini merupakan kepercayaan partai kepada kader-kader muda partai.

Ia pun memohon dukungan agar dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya dengan amanah.

"Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kekuatan muda, kepada diri saya dan kawan-kawan saya untuk menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Periode 2020-2025," ujarnya.

Kabar mengenai penunjukkan Sara sebagai wakil ketua umum sebelumnya disampaikan Juru Bicara Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Senin (14/9/2020).

Dasco mengatakan, saat ini Sara tengah mengikuti orientasi partai selama beberapa hari ke depan.

Baca juga: Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo yang Kini Jadi Wakil Ketua Umum Gerindra

Selain Sara, hingga saat ini baru Ahmad Muzani yang juga diketahui menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Gerindra.

Muzani ditunjuk kembali sebagai sekjen oleh Prabowo seusai kongres pada Agustus lalu.

Dasco mengatakan, susunan kepengurusan Partai Gerindra yang baru akan disampaikan setelah partai mendapatkan Surat Keputusan (SK) Menkumham.

"Karena itu, segala sesuatu atau orang yang menamakan pengurus DPP adalah tidak benar, karena kepengurusan DPP dinyatakan demisioner, kecuali juru bicara partai yang masih bisa mengatasnamakan Partai Gerindra," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com