JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengalokasikan anggaran Rp 280 miliar pada tahun 2021 untuk penelitian dan pengembangan Vaksin Covid-19 Merah Putih.
Pemerintah berupaya agar tahun depan Vaksin Merah Putih dapat tersedia.
"Targetnya di 2021 kita dukung semua pengembangan Vaksin Merah Putih ini sebesar Rp 280 miliar," kata Bambang dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR, Selasa (8/9/2020).
Ia menjelaskan, saat ini penelitian dan pengembangan Vaksin Merah Putih tidak hanya dilakukan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman.
Baca juga: BPOM Diharapkan Bina dan Dampingi Penelitian Vaksin Covid-19
Menurut Bambang, ada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Airlangga (Unair) yang turut melakukan penelitian dan pengembangan vaksin.
"Intinya Vaksin Merah Putih yaitu definisinya vaksin yang bibitnya diteliti dan dikembangkan oleh institusi atau individu di Indonesia," tuturnya.
Selain itu, Bambang mengatakan, Kemenristek mengajukan dana tambahan dari LPDP untuk memperkuat riset inovasi yang dilakukan konsorsium Covid-19.
Baca juga: Pemerintah Anggarkan Rp 40,8 Triliun untuk Pengadaan Vaksin Covid-19
Konsorsium Covid-19 terdiri dari lembaga riset pemerintah, perguruan tinggi, swasta, hingga industri. Total anggaran yang diusulkan Kemenristek sebesar Rp 120 miliar.
"Untuk konsorsium Covid-19 tahun 2021 yang kita lanjutkan dari tahun ini akan ada dana yang dilanjutkan sebesar Rp 28,138 miliar dan 2021 rencananya akan mengusulkan ke LPDP. Ini di luar RKA-KL/DIPA Kemenristek, kami akan usulkan untuk memperkuat riset inovasi Covid-19 sebesar Rp 120 miliar," ujar Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.