Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Meningkat, Ketua MPR Minta Pemerintah Cari Terobosan

Kompas.com - 31/08/2020, 17:25 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo menilai, kenaikan kasus harian Covid-19 di Jakarta disebabkan ketidakdisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Dalam dua hari terakhir, penambahan kasus harian Covid-19 di Jakarta menembus angka 1.000.

"Naiknya jumlah kasus di ibu kota karena penerapan protokol kesehatan yang mulai longgar baik di tempat umum maupun lingkup perkantoran," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Senin (31/8/2020).

Baca juga: Angka Kematian akibat Covid-19 di Indonesia Lebih Tinggi dari Rata-rata Dunia

Untuk itu, ia meminta Pemprov DKI Jakarta bersama Satgas Penanganan Covid-19 untuk terus mewaspadai dan mengevaluasi kebijakan yang berlaku.

Ia pun meminta penerapan protokol kesehatan untuk lebih diperketat.

Bambang juga mengingatkan masyarakat agar lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan ketat, khususnya ketika berada di luar rumah.

Hal ini sebagai salah satu cara mencegah anggota keluarga membawa virus ke dalam rumah, bahkan menularkannya ke anggota keluarga lain.

Ia mengatakan, penting untuk mewaspadai risiko penularan di tingkat keluarga agar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di lingkungannya.

Bambang pun mengimbau dan mengajak masyarakat untuk mengurangi intensitas keluar rumah apabila tidak terlalu diperlukan serta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada.

"Dan pemerintah harus melakukan evaluasi dan mencari terobosan kebijakan untuk mengatasi bertambahnya laju penularan covid-19 di lingkup komunitas, yang salah satunya disebabkan dari mobilitas warga yang cukup tinggi," kata dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Wakil Ketua DPRD DKI Minta Perketat Keluar Masuk Jakarta

Selama dua hari berturut-turut, kasus harian Covid-19 di Jakarta menembus angka 1.000.

Pada 30 Agustus, kasus Covid-19 bertambah 1.094. Adapun pada Senin (31/8/2020) kasus Covid-19 di Jakarta bertambah 1.049.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com