JAKARTA, KOMPAS.com - Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Jakarta tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pandemi virus corona Covid-19 yang masih melanda Tanah Air membuat upacara detik-detik proklamasi itu berlangsung dengan segala keterbatasan, namun tetap berjalan khidmat.
Pada akhirnya Bendera Sang Saka Merah Putih tetap bisa dikibarkan di langit Istana.
Baca juga: Saat Upacara HUT ke-75 RI, Ganjar Undang Veteran Naik ke Podium
Berikut berbagai hal yang berbeda dalam peringatan HUT RI di Istana tahun ini:
Pada tahun-tahun sebelumnya, Istana selalu mengundang masyarakat dari berbagai kalangan untuk ikut menyaksikan secara langsung upacara di Istana.
Bahkan komposisi jumlah masyarakat yang diundang biasanya lebih banyak ketimbang para pejabat yang hadir.
Namun tahun ini tidak ada lagi masyarakat yang diundang karena pandemi Covid-19 mengharuskan penerapan jaga jarak.
Baca juga: Istana: Tantangannya, Menarik Minat Masyarakat Ikut Upacara Virtual
Kendati demikian, tahun ini Istana tetap mengajak masyarakat umum untuk mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI secara virtual.
Ada 17.845 kuota yang disediakan untuk menghadiri upacara HUT ke-75 RI di Istana secara daring.
Bagi yang tak mendapatkan kuota juga tetap bisa menyaksikan upacara lewat layanan streaming di YouTube hingga TV Nasional.
Seluruh masyarakat pun diimbau untuk mengambil sikap sempurna dan hormat ke bendera merah putih dari kediaman masing-masing pukul 10.17 WIB.
Selain tak mengundang masyarakat, pejabat yang hadir langsung di Istana pun dibatasi.
Baca juga: Upacara Virtual, Mahfud MD Pilih Kenakan Baju Tukang Sate Madura
Hal ini sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara tentang pedoman peringatan HUT ke-75 RI.
Pejabat yang hadir secara fisik yakni, Presiden Joko Widodo sebagai Inspektur Upacara. Kemudian Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Lalu, Ketua MPR Bambang Soesatyo sebagai pembaca teks proklamasi dan Menteri Agama Fachrul Razi selaku pembaca doa.