Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal yang Berbeda dari Upacara HUT RI di Istana Tahun Ini...

Kompas.com - 17/08/2020, 12:55 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Jakarta tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pandemi virus corona Covid-19 yang masih melanda Tanah Air membuat upacara detik-detik proklamasi itu berlangsung dengan segala keterbatasan, namun tetap berjalan khidmat.

Pada akhirnya Bendera Sang Saka Merah Putih tetap bisa dikibarkan di langit Istana.

Baca juga: Saat Upacara HUT ke-75 RI, Ganjar Undang Veteran Naik ke Podium

Berikut berbagai hal yang berbeda dalam peringatan HUT RI di Istana tahun ini:

Tak undang masyarakat

Pada tahun-tahun sebelumnya, Istana selalu mengundang masyarakat dari berbagai kalangan untuk ikut menyaksikan secara langsung upacara di Istana.

Bahkan komposisi jumlah masyarakat yang diundang biasanya lebih banyak ketimbang para pejabat yang hadir.

Namun tahun ini tidak ada lagi masyarakat yang diundang karena pandemi Covid-19 mengharuskan penerapan jaga jarak.

Baca juga: Istana: Tantangannya, Menarik Minat Masyarakat Ikut Upacara Virtual

Kendati demikian, tahun ini Istana tetap mengajak masyarakat umum untuk mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI secara virtual.

Ada 17.845 kuota yang disediakan untuk menghadiri upacara HUT ke-75 RI di Istana secara daring.

Bagi yang tak mendapatkan kuota juga tetap bisa menyaksikan upacara lewat layanan streaming di YouTube hingga TV Nasional.

Seluruh masyarakat pun diimbau untuk mengambil sikap sempurna dan hormat ke bendera merah putih dari kediaman masing-masing pukul 10.17 WIB.

Hanya dihadiri enam pejabat negara

Selain tak mengundang masyarakat, pejabat yang hadir langsung di Istana pun dibatasi.

Baca juga: Upacara Virtual, Mahfud MD Pilih Kenakan Baju Tukang Sate Madura

Hal ini sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara tentang pedoman peringatan HUT ke-75 RI.

Pejabat yang hadir secara fisik yakni, Presiden Joko Widodo sebagai Inspektur Upacara. Kemudian Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Lalu, Ketua MPR Bambang Soesatyo sebagai pembaca teks proklamasi dan Menteri Agama Fachrul Razi selaku pembaca doa.

Kemudian terlihat juga Ketua DPR RI Puan Maharani, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis.

Adapun para menteri dan pimpinan lembaga negara lainnya diwajibkan mengikuti upacara pengibaran dan penurunan bendera pusaka secara virtual dari kantor masing-masing.

Baca juga: Megawati hingga JK Ikuti Upacara di Istana Secara Virtual

Para mantan presiden dan wakil presiden juga mengikuti jalannya upacara secara virtual.

Biasanya, seluruh pejabat hingga duta besar negara sahabat hadir secara langsung di istana.

Petugas dibatasi

Selain pejabat, petugas upacara pun dibatasi. Petugas yang hadir di Istana hanya terdiri dari satu komandan upacara, tiga orang pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka), 20 orang pasukan upacara dari TNI/Polri, 24 orang korps musik, dua orang MC.

Selain itu, ada juga 17 anggota TNI yang bertugas sebagai pasukan pelaksana tembakan kehormatan saat upacara detik-detik proklamasi.

Pada tahun sebelumnya, untuk Paskibraka saja mencapai 68 orang. Tahun ini total hanya ada delapan anggota Paskibraka yang bertugas, yang diambil dari pasukan cadangan tahun lalu.

Baca juga: Dalam Suasana Keterbatasan, Merah Putih Sukses Dikibarkan di Istana

Tiga anggota paskibraka bertugas untuk upacara kenaikan bendera dan tiga anggota untuk upacara penurunan. Sisanya, dua anggota cadangan.

Tiga anggota paskibraka yang tergabung dalam Tim Sabang pun sudah sukses mengibarkan bendera merah putih.

Ketiganya yakni Indrian Puspita Rahmadhani dari Provinsi Aceh terpilih sebagai pembawa baki, Muhammad Adzan dari Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai komandan kelompok sekaligus pembentang bendera, dan I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata dari Provinsi Bali yang sebagai pengerek bendera.

Hiburan virtual

Tahun ini tak ada lagi panggung yang dikhususkan untuk hiburan.

Acara hiburan yang biasanya ditampilkan sebelum upacara dimulai kini ditampilkan secara virtual.

Hiburan dimulai dengan penampilan Tiara Andini atau Tiara Idol yang membawakan lagu daerah Kampung Nan Jauh di Mato.

Lalu dilanjutkan dengan Nowela yang membawakan lagu daerah Jali-jali.

Baca juga: Hari Kemerdekaan RI, Anies: Saatnya Utamakan Keselamatan, Bukan Korban Bualan

Penampilan kedua penyanyi ini diiringi sejumlah tarian tradisional yang membentuk sejumlah kolase video.

Selanjutnya, ada Raisa Andriana yang membawakan lagu Indonesia Pusaka berlatar video perjuangan petugas medis melawan Covid-19.

Selain itu, ada juga penampilan paduan suara dan orkestra Gita Bahana Nusantara.

Paduan suara yang terdiri dari putra-putri terbaik di 34 provinsi itu setiap tahun memang tak pernah ketinggalan meramaikan upacara di Istana.

Kali ini, Gita Bahana Nusantara didampingi penyanyi Lyodra membawakan lagu Merah Putih ciptaan Gombloh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com