JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengakibatkan krisis ekonomi di seluruh dunia. Bahkan, ia menyebut, krisis yang terjadi pada saat ini terparah dalam sejarah.
Namun, Presiden menyatakan bahwa krisis yang terjadi pada saat ini harus dimanfaatkan oleh Indonesia untuk melakukan lompatan besar.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tak kurang dari 215 negara yang memiliki kasus positif Covid-19. Hingga 13 Agustus, terdapat lebih dari 20 juta kasus di dunia, dengan jumlah kematian mencapai 737.000 jiwa.
"Semua negara, negara miskin, negara berkembang, termasuk negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19." kata Jokowi saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Jumat (14/8/2020).
Baca juga: Jokowi Sebut Saatnya Bajak Momentum Krisis untuk Lompatan Besar, Ini Tafsiran Maknanya
Indonesia, Jokowi mencontohkan, awalnya sempat mengalami pertumbuhan ekonomi 2,97 persen pada kuartal I-2020. Namun, pada kuartal II-2020, pertumbuhan yang terjadi justru minus 5,32 persen.
Kondisi serupa, imbuh dia, juga dialami oleh negara-negara maju yang bahkan mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus belasan persen. Bahkan, Jokowi mengatakan, ada yang mencapai minus 17 persen.
"Kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan," ujarnya.
Ia pun mengibaratkan kondisi perekonomian seluruh negara pada saat ini layaknya sebuah komputer yang sedang macet (hang).
"Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan restart, harus melakukan rebooting. Semua negara mempunyai kesempatan untuk men-setting ulang semua sistemnya," pungkas Jokowi.
Baca juga: Bicara Soal Green Diesel Pertamina, Jokowi : 1 Juta Ton Sawit Petani Bisa Diserap
Saat pidato tersebut Jokowi lantas menyatakan bahwa Indonesia harus memanfaatkan situasi ini untuk 'membajak momentum krisis', guna memperbaiki kondisi di dalam negeri.
Transformasi besar
Awalnya, Jokowi menyambut hangat seruan moral dan dukungan yang disampaikan oleh para ulama, pemula agama dan tokoh budaya agar mejadikan momentum pandemi sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar.
Menurut Jokowi, saat ini menjadi saat yang tepat untuk membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, serta menjalankan strategi besar.
Strategi tersebut meliputi bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan.
"Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Krisis akibat Covid-19 Harus Jadi Momentum Mengejar Ketertinggalan