Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gotong Royong Bantu Siswa yang Kesulitan Saat Belajar Jarak Jauh

Kompas.com - 11/08/2020, 10:48 WIB
Irfan Kamil,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menilai, metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk menyiasasti pendidikan di tengah pandemi Covid-19, masih menuai banyak persoalan.

Oleh sebab itu, Muhaimin meminta seluruh elemen masyarakat berpartisipasi untuk membantu kelancaran metode belajar yang diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Kami mendorong peran aktif semua elemen masyarakat untuk gotong royong membantu para siswa yang mengalami kendala saat mengikuti pola pembelajaran jarak jauh,” ujar Muhaimin, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (11/12/2020).

Baca juga: Komisi X Minta Mendikbud Buat Peta Kebutuhan Pembelajaran Jarak Jauh

Muhaimin menegaskan bahwa metode PJJ adalah pola pembelajaran yang paling aman untuk dilakukan saat pandemi Covid-19.

Dengan PJJ, peserta didik bisa menerapkan protokol kesehatan, yakni social distancing, dan di sisi lain tetap bisa menerima pelajaran.

“PJJ merupakan opsi terbaik untuk melindungi para siswa, guru, dan keluarga siswa dari paparan wabah Covid-19, meskipun harus diakui pola ini mendapatkan tantangan berat dalam pelaksanaannya di lapangan,” ungkap Muhaimin.

Baca juga: Pembelajaran Jarak Jauh Dinilai Tak Efektif, Komisi X Akan Panggil Nadiem

Politisi yang akrab disapa Cak Imin ini mengatakan, selama lebih dari empat bulan pelaksanaan PJJ terdapat beberapa masalah yang muncul.

Masalah tersebut antara lain, keterbatasan kuota, keterbatasan kepemilikan ponsel pintar atau smartphone, ketidaksiapan orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah hingga tidak meratanya akses internet di Tanah Air. Kondisi ini tentu dapat mengancam kualitas belajar para peserta didik.

“Berbagai persoalan PJJ di lapangan mengancam kualitas belajar para siswa, sehingga harus ada langkah nyata untuk memecahkan persoalan-persoalan tersebut,” tutur dia.

Baca juga: Anggota Komisi X DPR Minta Kemendikbud Perhatikan Daerah 3T dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Oleh sebab itu, kata Muhaimin, perlu peran aktif berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama membantu para peserta didik yang mengalami kendala selama PJJ.

Misalnya, berupa donasi untuk menyediakan wifi secara gratis, pembelian smart phone, hingga menjadi relawan untuk mendampingi para siswa selama belajar di rumah.

“Kita tidak bisa menyerahkan semua persoalan kepada pemerintah untuk menyelesaikannya, karena harus diakui berbagai masalah datang begitu bertubi-tubi saat masa pandemi ini." kata Muhaimin.

"Sudah saatnya kita saling bantu, bergandengan tangan utamanya untuk menyelematkan para generasi muda yang mengalami kesulitan akses penddikan selama masa pandemi ini,” ucapnya.

Baca juga: 7 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pembelajaran Jarak Jauh Selama Covid-19

Sementara itu, Ketua Komisi X DPR  Syaiful Huda mengatakan, saat ini Indonesia tengah memasuki kondisi darurat pendidikan.

Namun, ia menilai, pemerintah tidak maksimal dalam merespons berbagai persoalan yang muncul.

Sebab, ada beberapa temuan dari Komisi X terkait persoalan pendidikan, yakni kesimpangsiuran penyelesaian Uang Kuliah Tunggal Mahasiswa (UKT), bangkrutnya ribuan sekolah swasta karena kesulitan biaya operasional, hingga banyaknya kendala penyelenggaraan PJJ.

“Pendidikan dalam hemat kami merupakan salah bidang paling terdampak pandemi Covid-19. Ironisnya respons pemerintah atas berbagai persoalan yang muncul untuk persoalan kependidikan cenderung biasa-biasa saja,” ujar Huda.

Baca juga: Faktor SDM dan Teknologi Belum Mendukung Pembelajaran Jarak Jauh di Indonesia

Menurut Huda, keterlibatan aktif semua kalangan untuk membantu para siswa yang mengalami kesulitan mengikuti PJJ akan memperbaiki kualitas pendidikan selama masa pandemi Covid-19.

“Saya menilai keterlibatan publik cukup penting karena memang ini kondisinya darurat sehingga semua pihak harus berperan aktif membantu proses pendidikan bagi siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan selama wabah corona ini,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com