Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Momen Kebersamaan Megawati dan Prabowo

Kompas.com - 10/08/2020, 13:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-Pemilu Presiden 2019 lalu, hubungan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra kian mesra.

Dalam beberapa waktu terakhir, keduanya bahkan saling bertemu di dalam kesempatan yang sama.

Terbaru, Megawati memberikan sambutan secara virtual pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020).

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, pertemuan keduanya seakan menghidupkan kembali romantisisme PDI Perjuangan dan Gerindra sebelum Pemilu 2014 lalu.

"Tentu saja kemesraan PDIP-Gerindra jadi sinyal menuju jalan panjang 2024. Dua partai ini ibarat pasangan yang CLBK (cinta lama bersemi kembali) setelah sempat berkonfrontasi di dua pilpres," kata Adi kepada Kompas.com, Senin (10/8/2020).

Kompas.com mencatat, setidaknya ada tujuh momentum kedekatan antara Mega dan Prabowo yang terpantau pasca-Pilpres 2019. Berikut selengkapnya:

1. Pertemuan Teuku Umar

Ini menjadi momentum pertama pertemua Megawati dan Prabowo setelah Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil Pilpres 2019 pada 21 Mei 2019.

Pertemuan ini dilangsungkan di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada 27 Juli 2019.

Dalam pertemuan tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang dibahas keduanya. Pertama, Prabowo mengungkapkan, pertemuan ini dilakukan dalam rangka silaturahmi.

Baca juga: Pengamat: Wacana Pencapresan Prabowo Jadi Strategi Tingkatkan Elektabilitas

"Kedatangan saya sebagai suatu sowan kekeluargaan, karena saya mersa dulu dekat dengan Ibu Megawati dan keluarga," kata Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga mengungkapkan kesediaannya untuk membantu mengatasi persoalan kebangsaan yang sedang terjadi.

"Melalui pertemuan ini kami ingin melanjutkan dan menyambung tali persaudaraan dan hubungan yang rukun sehingga kita bisa membantu mengatasi masalah kebangsaan," ujar Prabowo.

Usai pertemuan, Megawati mempersilakan Prabowo jika ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Bahkan, ia mengaku bersedia mendampingi Prabowo dalam pertemuan tersebut.

Baca juga : 5 Pernyataan saat Prabowo Bertemu Megawati, dari Kedekatan hingga Masalah Bangsa


2. Kongres PDI Perjuangan di Bali

Secara khusus, Megawati mengundang Prabowo untuk hadir dalam Kongres V PDI Perjuangan yang dilangsungkan di Bali, pada 8 Agustus 2019.

Undangan itu disampaikan Mega saat keduanya bertemu di kediamannya pekan sebelumnynya.

Saat menghadiri Kongres, Prabowo pun mendapatkan kursi yang spesial. Pasalnya, pada saat para ketua umum partai yang hadir duduk di deretan yang berbeda dengan Mega, Prabowo justru duduk sederet.

Dalam kesempatan itu, Prabowo sempat berdiri dan memberikan hormat kepada Mega saat putri Presiden RI pertama itu mengenang masa kampanye Pilpres 2019.

Megawati bercerita mengenai keputusan tim sukses Prabowo-Sandiaga memindahkan posko pemenangan ke Jawa Tengah, lumbung suara PDI Perjuangan.

Namun nyatanya Prabowo-Sandiaga tetap kalah suara di provinsi tersebut.

Baca juga: Kans Prabowo Pada Pemilu 2024 di Tengah Desakan Kader...

Halaman:


Terkini Lainnya

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com