Salin Artikel

Tujuh Momen Kebersamaan Megawati dan Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-Pemilu Presiden 2019 lalu, hubungan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra kian mesra.

Dalam beberapa waktu terakhir, keduanya bahkan saling bertemu di dalam kesempatan yang sama.

Terbaru, Megawati memberikan sambutan secara virtual pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020).

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, pertemuan keduanya seakan menghidupkan kembali romantisisme PDI Perjuangan dan Gerindra sebelum Pemilu 2014 lalu.

"Tentu saja kemesraan PDIP-Gerindra jadi sinyal menuju jalan panjang 2024. Dua partai ini ibarat pasangan yang CLBK (cinta lama bersemi kembali) setelah sempat berkonfrontasi di dua pilpres," kata Adi kepada Kompas.com, Senin (10/8/2020).

Kompas.com mencatat, setidaknya ada tujuh momentum kedekatan antara Mega dan Prabowo yang terpantau pasca-Pilpres 2019. Berikut selengkapnya:

1. Pertemuan Teuku Umar

Ini menjadi momentum pertama pertemua Megawati dan Prabowo setelah Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil Pilpres 2019 pada 21 Mei 2019.

Pertemuan ini dilangsungkan di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada 27 Juli 2019.

Dalam pertemuan tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang dibahas keduanya. Pertama, Prabowo mengungkapkan, pertemuan ini dilakukan dalam rangka silaturahmi.

"Kedatangan saya sebagai suatu sowan kekeluargaan, karena saya mersa dulu dekat dengan Ibu Megawati dan keluarga," kata Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga mengungkapkan kesediaannya untuk membantu mengatasi persoalan kebangsaan yang sedang terjadi.

"Melalui pertemuan ini kami ingin melanjutkan dan menyambung tali persaudaraan dan hubungan yang rukun sehingga kita bisa membantu mengatasi masalah kebangsaan," ujar Prabowo.

Usai pertemuan, Megawati mempersilakan Prabowo jika ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Bahkan, ia mengaku bersedia mendampingi Prabowo dalam pertemuan tersebut.

2. Kongres PDI Perjuangan di Bali

Secara khusus, Megawati mengundang Prabowo untuk hadir dalam Kongres V PDI Perjuangan yang dilangsungkan di Bali, pada 8 Agustus 2019.

Undangan itu disampaikan Mega saat keduanya bertemu di kediamannya pekan sebelumnynya.

Saat menghadiri Kongres, Prabowo pun mendapatkan kursi yang spesial. Pasalnya, pada saat para ketua umum partai yang hadir duduk di deretan yang berbeda dengan Mega, Prabowo justru duduk sederet.

Dalam kesempatan itu, Prabowo sempat berdiri dan memberikan hormat kepada Mega saat putri Presiden RI pertama itu mengenang masa kampanye Pilpres 2019.

Megawati bercerita mengenai keputusan tim sukses Prabowo-Sandiaga memindahkan posko pemenangan ke Jawa Tengah, lumbung suara PDI Perjuangan.

Namun nyatanya Prabowo-Sandiaga tetap kalah suara di provinsi tersebut.

Megawati mengklaim, hal itu disebabkan instruksinya kepada kader se-Jawa Tengah untuk bekerja secara optimal.

Ia pun melontarkan kelakar, "Makanya kalau nanti (pemilu), dekat-dekat dengan saya ya".

Salam hormat Prabowo itu kemudian dibalas tawa Megawati sembari sedikit membungkukkan badan.

Tak hanya itu, Megawati juga mengungkapkan kesenangannya kala Prabowo bersedia memenuhi undangannya. Bahkan, ia pun sempat melontarkan kelakar kembali.

"Iya lho, kan capek ya kalau disuruh namanya tempur terus. Ya sudahlah nanti tempur lagi di 2024. Siap?" kata Megawati diiringi tawa dan tepuk tangan para tamu undangan.

Prabowo juga ikut tertawa dan bertepuk tangan.

3. Swafoto Mega, Prabowo, dan Puan Maharani

Ketua DPR Puan Maharani pada 25 Oktober lalu sempat mengunggah sebuah swafoto yang menunjukkan kedekatannya dengan Prabowo melalui akun Instagram pribadinya.

Di dalam foto tersebut, terlihat Puan melakukan swafoto dengan Megawati serta Prabowo yang menyempil di tengahnya. Namun, tidak dijelaskan dimana lokasi foto tersebut diambil.

Di dalam caption, Puan menuliskan selamat kepada Prabowo.

"Selamat bekerja Menteri Pertahanan Republik Indonesia periode 2019-2024," tulis Puan.

Diketahui, Prabowo sebelumnya dilantik sebagai Menhan pada 23 Oktober menggantikan Ryamizard Ryacudu.

4. Kenangan Mega selamatkan Prabowo

Dalam sebuah kegiatan bertajuk Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta pada 3 Desember lalu, Megawati mengungkap kedekatannya dengan Prabowo.

Menurut Mega, meski dirinya kerap memiliki perbedaan pandangan politik, namun hubungan keduanya tetap berjalan baik.

Megawati pun menceritakan bagaimana ia menyelamatkan mantan Danjen Kopassus itu dari stateless atau tanpa kewarganegaraan.

Itu terjadi saat Megawati menjabat sebagai Presiden kelima RI pada 2001-2004 lalu. Namun, ia tak menyebutkan waktu pastinya. Ia juga tak menjelaskan permasalahan apa yang membuat status kewarganegaraan Prabowo bermasalah.

Ketua Umum PDI-P ini hanya menceritakan bahwa saat itu ia berang kepada Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI karena Prabowo dibiarkan tak bernegara.

"Dulu saya ambil beliau keleleran (telantar), saya marah sebagai Presiden, siapa yang buang beliau stateless? Saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima. Apa pun juga beliau manusia Indonesia, pulang beri dia itu tanggung jawab," ucap Megawati.

5. Sambutan spesial di Rakernas PDI Perjuangan

Prabowo menjadi salah satu di antara jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang diundang Mega untuk hadir dalam Rakernas PDI Perjuangan di JIExpo, Kemayoran, pada 10 Januari lalu.

Selain Prabowo ada pula Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menristek Bambang Brodjonegoro, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Menko Polhukam Mahfud MD.

Namun, di antara jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir, hanya Prabowo lah yang mendapat sambutan spesial dari kader banteng.

Bahkan, Megawati turut memberikan atensi atas perhatian Prabowo. Ketua Umum Partai Gerindra itu menjadi satu-satunya menteri yang disebut namanya oleh Mega saat menyampaikan sambutan di atas podium.

"Itu baju putih kelihatannya itu Bapak Prabowo Subianto. Saya senang beliau hadir karena saya dengar beliau mau pergi ke luar negeri. Jadi masih mau menghadiri HUT PDI-P. Terimakasih Pak Bowo," kata Megawati.

6. Janji patung Bung Karno naik kuda dari Prabowo

Prabowo kembali bertemu dengan Megawati saat meresmikan patung Bung Karno di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah pada 7 Februari 2020.

Saat itu, Prabowo berjanji kepada Mega akan membangun sebuah patung Bung Karno sedang naik kuda. Ia pun meminta izin kepada Mega untuk membuat patung tersebut.

"Saya juga sampaikan, Kemenhan punya rencana membikin patung Bung Karno di atas kuda," ungkap Prabowo seperti dilansir dari Tribunnews.

Ia menyebut, peristiwa Bung Karno naik kuda merupakan bagian dari sebuah peristiwa bersejarah kala menghadiri HUT TNI yang pertama.

Sebagai panglima tertinggi, saat itu Bung Karno terlihat melakukan inspeksi pasukan dengan menaiki kuda.

"Jadi ini fakta sejarah yang ingin kami abadikan untuk generasi penerus," ujarnya.

"Nanti Kemenhan akan punya patung Bung Karno di atas kuda. Izin Ibu, ada sejarahnya Bu," imbuh Prabowo.

7. KLB Gerindra

Momen terbaru terjadi saat Megawati memberikan sambutan pada KLB Gerindra. Dalam sambutan yang diberikan secara virtual, Mega mendorong agar Partai Gerindra dapat mempertahankan eksistensi mereka dan berjuang demi rakyat.

"Semoga semakin menguatkan kepakan sayap garuda, ikut serta berjuang membawa kemajuan Indonesia raya," kata Mega.

Ia menilai, Gerindra merupakan partai yang setia dengan nilai-nilai Pancasila.

Mega berharap, Gerindra dapat terus mengonsolidasikan ideologi, organisasi, serta kader untuk menjawab berbagai persoalan bangsa.

“Saya percaya sebagai partai yang mengedepankan semangat patriotisme dan berdiri kokoh di atas fundamen ideologi negara Pancasila, Partai Gerindra akan terus melakukan konsolidasi ideologi, organisasi, dan kader guna menjawab tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/10/13315991/tujuh-momen-kebersamaan-megawati-dan-prabowo

Terkini Lainnya

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke