JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk mengajak organisasi kemasyarakatan (ormas) membuat gerakan pendidikan alternatif di desa-desa dalam rangka pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi Covid-19.
“Saya kira Mendikbud perlu ajak Muhammadiyah, ajak NU (Nahdlatul Ulama) bikin gerakan pendidikan alternatif di desa-desa, membukanya dengan standar protokol,” kata Muhaimin, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (29/7/2020).
Ia mengatakan, sistem pembelajaran jarak jauh menciptakan tantangan baru di dunia pendidikan.
Baca juga: Polemik POP, Nadiem Disarankan Silaturahim dengan Organisasi Penggerak
Sistem pendidikan tersebut menuntut guru, siswa dan orangtua untuk menjalankan kegiatan belajar dan mengajar secara daring.
Sementara itu, masyarakat di daerah pedesaan masih mengalami keterbatasan mengakses internet dan teknologi.
Oleh karena itu, Muhaimin menilai, pemerintah perlu menggandeng ormas-ormas dalam menciptakan gerakan pendidikan alternatif untuk mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh tersebut.
“Ini pemerintah tidak bisa berdiri sendiri, harus dibantu oleh NU, Muhammadiyah dan organisasi-organisasi kemasyarakatan lain,” kata ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Pendidikan alternatif bisa menjadi salah satu solusi bagi guru, siswa dan orangtua murid dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh karena tidak selalu dilakukan secara daring.
Muhaimin mengaku banyak mendapat keluhan dari masyarakat terkait kesulitan mengakses pembelajaran daring, khususnya di daerah pedesaan.
Baca juga: Nadiem Minta Maaf Terkait Polemik POP, Komisi X DPR Beri Apresiasi
Menurut dia, gerakan berbagi gawai, di antaranya komputer jinjing, telepon pintar, dan pulsa, menjadi tidak efektif dalam mendukung pembelajaran siswa.
“Saya kira perlu terobosan cepat oleh Mendikbud untuk melibatkan masjid, gereja, tokoh-tokoh agama dalam menjalankan pendidikan langsung. Kalau siswa tidak bisa akses, maka tokoh agama yang mengakses,” ujar Muhaimin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.