JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenang penyair Sapardi Djoko Damono yang berpulang pada 19 Juli 2020 lalu.
Dalam acara Virtual Poetry Reading yang digelar, Sabtu (25/7/2020), oleh Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI), Sri Mulyani membacakan salah satu puisi karya Sapardi.
Puisi itu berjudul Terbangnya Burung. Salah satu puisi Sapardi yang sangat ia sukai.
Baca juga: In Memoriam Sapardi Djoko Damono
"Puisi ini sangat mengena di hati saya. Seolah-olah Pak Sapardi ingin menyampaikan tentang pengabdian, keikhlasan, dan ketulusan. Di saat situasi Covid-19 saat ini, ketiga hal itu terasa sangat penting," ujar Sri Mulyani, dikutip dari siaran pers UI, Rabu (29/7/2020).
Sebelum membacakan puisi, Sri Mulyani menyampaikan dukacita yang mendalam atas kepergian mantan dekan FIB UI itu.
Baginya, kepergian Sapardi seolah melengkapi duka yang tengah dialami seluruh masyarakat Indonesia akibat pandemi Covid-19.
"Namun sajak dan puisinya yang indah senantiasa bersama kita dan abadi. Seorang yang mampu melahirkan kata dari rasa, kata-kata dari mata, telinga, suasana, kata-kata dari kala dan waktu yang tiada teraba," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Kisah Sapardi Djoko Damono dan Topi Petnya...
Dalam acara tersebut hadir pula istri almarhum Sapardi, Sonya Sondakh. Termasuk 26 profesor, akademisi, dan alumni UI yang menggemari karya Sapardi sekaligus sahabat, kolega, serta muridnya.
Mereka yang hadir juga turut membacakan puisi karya Sapardi lainnya.
Seperti puisi berjudul Dalam Doaku, Sehabis Mengantar Jenazah, Berjalan ke Barat Waktu Pagi Hari, Pada Suatu Hari Nanti, dan beberapa puisi lainnya.
Acara tersebut merupakan tanda penghormatan atas kepergian penulis novel Hujan Bulan Juni itu. Sapardi Djoko Damono berpulang pada 19 Juli 2020, dalam usia 80 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.