Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara soal Pilkada 2020, Grace Natalie Temui Cak Imin di Kantor DPP PKB

Kompas.com - 06/07/2020, 21:14 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PSI Grace Natalie bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Senin (6/7/2020) sore.

Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan, pertemuan itu membicarakan sejumlah hal salah satunya terkait Pilkada 2020. Pertemuan digelar di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat.

"Ada pembicaraan juga tentang kerja sama pilkada di beberapa tempat, RUU Pemilu, dan lain-lain," kata Toni saat dihubungi Kompas.com seusai pertemuan.

Ia menjelaskan, situasi dalam pertemuan sore itu begitu santai.

Baca juga: Pemprov Serahkan Bansos ke Pusat, PSI: Masih Ada Sisa Rp 560 Miliar, Ke Mana?

Menurut Toni, PSI sekaligus belajar untuk terus mengembangkan institusi partai yang relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.

"Kami PSI, sebagai partai junior, belajar dari keberhasilan PKB sebagai partai senior. Kemampuan mengelola partai secara elektoral maupun nilai-nilai keislaman rahmatan lil 'alamin yang menjaga kemajemukan Indonesia yang selama ini diperjuangkan PKB," tuturnya.

Toni mengatakan, PSI dan PKB sepakat berkoalisi di beberapa daerah yang menyelenggarakan pilkada.

Ia menyebutkan Halmahera Selatan, Malaka, dan Nabire.

Baca juga: Saat Muhaimin Ajak Grace Natalie dan Yusril Masuk PKB

"Halmahera Selatan, Cabup Usman Sidik (Wabendum PKB Halsel). Malaka, Dr. Simon Nahak dan Louise Lucky Laolin (kader PKB). Nabire, Yusfina Mote (isteri Bupati Nabire Isaias Douw-Ketua Dewan Syuro PKB Nabire)," sebutnya.

Toni berharap koalisi PSI dan PKB dapat terjalin di daerah lainnya, khususnya Sumatera Barat.

"Mudah-mudahaan di Pilgub Sumbar juga. Mohon doa restu semua," ujar Toni.

Dalam pertemuan itu, Grace turut didampingi Toni, Koordinator Jubir PSI Dara Nasution, dan Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka.

Sementara itu, Muhaimin atau Cak Imin didampingi Sekjen PKB Muhammad Hasanuddin dan Ketua DPP PKB Faisol Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com