Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Airlangga Paparkan Langkah Pemerintah untuk Cegah Perekonomian RI Minus pada Akhir Tahun

Kompas.com - 04/07/2020, 06:39 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, sejauh ini Indonesia sudah mengalami krisis sebanyak 3 kali, yaitu pada 1998, 2004-2005, dan 2008. Krisis tersebut disebabkan dan diselesaikan dengan cara yang berbeda-beda.

Kini, Indonesia kembali mengalami krisis karena pandemi Covid-19. Menurut Airlangga, krisis kali ini menyerang human capital serta supply dan demand shock, yang berdampak pada penurunan ekonomi, peningkatan pengangguran, dan kenaikan kemiskinan.

Airlangga pun memprediksi, pada kuartal II 2020, pertumbuhan ekonomi mengalami minus. Ini karena penerapan pembatasan sosial berskala nasional (PSBB) yang menyebabkan perekonomian lumpuh sementara.

Baca juga: Ekonomi RI Diprediksi Terkontraksi 5,1 Persen di Kuartal II 2020

Airlangga berharap, minus tersebut tidak terulang pada kuartal III dan IV, yang termasuk pada akhir tahun.

Untuk mencapai hal tersebut, Airlangga melanjutkan, pemerintah melakukan beberapa upaya antara lain program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), exit strategy atau pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan normal baru, serta reset dan transformasi ekonomi.

Di luar rencana itu, Airlangga mengatakan, saat ini pemerintah juga berupaya menumbuhkan perekonomian melalui sektor yang tidak terlalu terdampak dan masih berada pada kondisi positif, seperti makanan, minuman, rokok dan tembakau, batu bara, farmasi dan kesehatan, serta kelapa sawit.

Meski begitu, pada 2020 pemerintah masih memprioritaskan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca juga: UMKM Jadi Prioritas Ekspansi Kredit Rp 90 Triliun Bank Himbara

“Pemerintah telah menyiapkan dana untuk subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) UMKM. Hingga Minggu (31/5/2020), sudah ada 1.449.570 debitur yang mendapat tambahan subsidi bunga KUR,” kata Airlangga, dalam diskusi Pemulihan Ekonomi Indonesia yang digelar melalui Zoom, Jumat (3/7/2020).

Airlangga menambahkan, saat ini pemerintah juga tengah melakukan upaya peningkatan ekonomi melalui urban development.

Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan demand semen, baja, kabel, dan kebutuhan lainnya, yang nantinya akan memberikan multiplier effect pada perekonomian nasional.

Integrasi dan konektivitas

Penulis buku “Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia” Darmawan Prasodjo yang juga hadir dalam diskusi lewat Zoom itu, menyetujui upaya yang dikatakan Airlangga.

Menurutnya, saat ini ujung tombak perekonomian Indonesia terdapat pada integrasi dan konektivitas.

Buktinya, penjualan tenaga listrik di Provinsi Lampung tumbuh 10,08 persen setelah jalan tol di Sumatera dibangun.

Sementara itu, Rektor Universitas Indonesia sekaligus pengamat ekonomi Ari Kuncoro mengatakan, langkah yang diambil pemerintah sudah tepat. Hanya saja belum maksimal.

Baca juga: Periode Transisi Normal Baru, Lalin di Jalan Tol Meningkat

Ari memaparkan, perekonomian adalah pertemuan antara produksi dan permintaan. Namun karena Covid-19 mengurangi pertemuan fisik, maka produksi dan permintaan pun berkurang. Maka dari itu, dibutuhkan pihak yang mengetahui kondisi lapangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com