Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Sebenarnya Pesantren Lebih Aman Covid-19 asal Disiapkan

Kompas.com - 08/06/2020, 21:05 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan, pada dasarnya pesantren lebih aman daripada sekolah untuk dapat terhindar Covid-19 apabila dikelola dengan baik.

"Dalam situasi sekarang ini semua kekhwatiran ada, di sekolah maupun pesantren, tetapi kalau bisa mengelolanya dengan baik, di pesantren itu lebih aman dibandingkan sekolah," ujar Ma'ruf dalam konferensi pers melalui telekonferensi, Senin (8/6/2020).

Ia menjawab kekhawatiran dari sejumlah pihak terkait Covid-19 yang kasusnya masih bertambah tetapi pemerintah sudah memulai new normal. 

Baca juga: Santri Wajib Tes PCR, Wapres: Pesantren di Era New Normal Harus Aman

Anak-anak yang pergi ke sekolah, menurut dia, justru lebih rentan karena mereka pulang-pergi dari rumah ke sekolah.

Kondisi dalam perjalanan mereka saat akan pergi ke sekolah atau sebaliknya pun tidak dapat dijamin keamanannya. 

Namun, di pesantren, kata dia, apabila sudah ditata dengan baik sejak awal, pesantren menjadi tempat yang aman terhindar Covid-19.

"Kalau di pesantren asal dari awal sudah ditata, mereka yang masuk sudah aman bebas Covid-19. Mereka yang ada di dalam, dikarantina, dan tidak keluar kemana-mana," kata dia.

"Kemudian orang dari luar untuk menjenguk juga dibatasi dulu. Sebenarnya pesantren lebih aman, tetapi memang harus disiapkan. Jangan begitu datang tanpa ada pemeriksaan," dia.

Ma'ruf mengatakan, di pesantren semua orang berdiam diri di satu tempat sehingga kemungkinan ada penularan Covid-19 kecil dan lebih bisa dikontrol.

Baca juga: PPDB Jabar, Anak Tenaga Kesehatan Covid-19 Dipermudah Masuk Sekolah Negeri

Hal tersebut tinggal dilanjutkan dengan pemeriksaan secara berkala agar jangan sampai ada yang terpapar Covid-19.

"Saya kira bedanya pesantren dan sekolah, pesantren ada dalam satu kawasan tersendiri, diasramakan, tidak ada pergerakan keluar, tak ada komunikasi dengan pihak lain, relatif lebih mudah," ucap dia.

Pada era new normal, pengaturan protokol kesehatan di sekolah juga harus dilakukan untuk menghindari anak-anak dari paparan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com