JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 Sandiaga Uno menyebut, bantuan yang disalurkan pemerintah pusat dan daerah hanya mampu menjangkau 80 persen masyarakat miskin yang terdampak Covid-19.
Oleh karena itu, ia mengatakan, butuh gerakan dari masyarakat untuk turut melengkapi bantuan sosial yang sudah diberikan pemerintah.
Hal itu disampaikan Sandiaga saat membagikan sembako kepada nelayan di Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (6/5/2020).
"Data terakhir yang kami dapat dari relawan bahwa bantuan pemerintah itu mungkin bisa meng-cover 80 persen dari masyarakat yang berhak karena data tidak terkini, sehingga hal ini harus ditutup dengan gerakan para relawan," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Rabu malam.
Baca juga: Sandiaga Uno Targetkan 50.000 Paket Sembako Dibagikan ke Warga Terdampak Covid-19
Pembagian sembako itu dilakukan dekat Pelabuhan Muara Angke, tepatnya di RW 22 RT 06.
Sandiaga menyebut, banyak warga di sana yang mayoritas mata pencariannya nelayan mengalami kesulitan ekonomi dikarenakan pandemi Covid-19.
"Memang kebetulan angin sedang kurang baik, dan hasil tangkapan juga kurang baik dan harga di tingkat pelelangan juga sedang turun diakibatkan oleh Covid. Jadi ini merupakan masa masa yang sangat sulit untuk saudara saudara kita para nelayan di Kelurahan Pluit," kata dia.
Total, ada 300 paket sembako yang dibagikan Sandiaga dan tim relawannya. Ia berharap, paket sembako ini dapat meringankan beban masyarakat.
"Mudah-mudahan data data yang tidak ter-cover oleh bantuan sosial dari pemerintah bisa ditutup dari gerakan para relawan," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Sandiaga menyebut, sampai saat ini, ada 1.200 simpul relawan yang bergabung dan melakukan gerakan serupa di berbagai wilayah.
Baca juga: Kronologi Sandiaga Ikut dalam Pembagian Sembako Bersama Relawan Jokowi Mania
Ia berharap, gerakan Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 ini ikut memobilisasi gerakan sosial lainnya baik dari pemerintah maupun dunia usaha.
"Kami sudah melakukan di beberapa daerah zona merah, seperti di daerah Makasar sudah, Bekasi, dan di jabodetabek sudah kami lakukan. Dan akan terus kami lakukan sesuai dengan pemetaan relawan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.