Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yurianto: Jika Juli Covid-19 Mereda, Jangan Bayangkan Kondisi Segera Normal seperti Sebelum Pandemi

Kompas.com - 03/05/2020, 23:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan, kondisi normal pada Juli sebagaimana diprediksi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo tidak berarti keadaan akan normal atau sama dengan situasi sebelum pandemi muncul.

Ia mengatakan ada berbagai kondisi tertentu yang menjadi standar normal baru bila pada Juli nanti pandemi mulai berakhir.

Sebab, bisa jadi aktivitas normal di luar rumah bisa dilakukan tetapi dengan menerapkan beberapa penyesuaian seperti tetap menjaga jarak fisik dan menggunakan masker.

Baca juga: 5.700 WNI Pulang ke Tanah Air lewat Bandara Soekarno-Hatta Selama Pandemi Covid-19

"Kalau berbicara normal dalam paradigma seperti sebelum ada penyakit Covid-19, ini sesuatu yang harus kita persepsikan sama dulu. Karena di China pun sekarang belum normal seperti saat belum ada Covid-19. Kita lihat anak-anak di sekolah masih menggunakan face shield," ujar Yuri dalam diskusi di akun youtube Medcom.id, Minggu (3/5/2020).

"Kemudian di Saudi pun sudah mulai dikurangi sedikit-sedikit hal yang boleh dilakukan mulai dibolehkan sedikit-sedikit. Jadi tidak bisa kalau kemudian kita ukur ukurannya seperti sebelum kejadian (Covid-19) kemarin," lanjut dia.

Ia menambahkan Covid-19 merupakan pandemi global. Karenanya, masalah tak serta-merta selesai meskipun tak ada sama sekali penambahan kasus baru di Indonesia.

Sebabnya, bahaya masih mengintai dari kasus baru yang berpotensi muncul dari kedatangan warga negara asing ke Indonesia. Hal serupa terjadi di China. Mereka mengeluhkan kasus impor setelah tak ada transmisi lokal di negaranya.

"Oleh karena itu kami tidak akan mudah untuk mengatakan bahwa dengan semuanya Indonesia masyarakatnya berperan lantas masalah ini selesai. Tidak. Ini pandemi. Artinya kita ingat negara lain," ujar Yuri.

Baca juga: Berbagai Upaya Mudik di Tengah Pandemi Covid-19, Berujung Diamankan Polisi

"Ini bukan sesuatu yang simpel, sederhana. Yang kemudian dengan mudahnya untuk kita sampaikan ke siapapun bahwa ini kapan ini bahwa ini nanti berakhir tanggal ini, enggak seperti itu," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com