Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 81.374 WNI Kembali ke Tanah Air Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 29/04/2020, 19:54 WIB
Dani Prabowo,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak kurang dari 81.374 warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri kembali ke Tanah Air selama masa pandemi Covid-19.

Mayoritas WNI yang kembali berasal dari Malaysia.

"Per 28 April, sebanyak 68.129 WNI yang telah kembali ke Indonesia (dari Malaysia) melalui repatriasi mandiri," kata Menlu Retno LP Marsudi saat menyampaikan keterangan, Rabu (29/4/2020).

Baca juga: Pemerintah Prediksi Kepulangan WNI Jelang Lebaran Masih Banyak

Para WNI itu kembali ke Indonesia melalui tiga jalur yakni laut (46.915 orang), darat (12.390 orang), dan udara (8.824 orang).

Selain dari Malaysia, setidaknya terdapat 1.381 WNI yang juga telah kembali dari sejumlah negara, baik yang kembali secara mandiri maupun difasilitasi oleh perwakilan RI di luar negeri.

Adapun 11.505 WNI lainnya yang telah kembali merupakan anak buah kapal (ABK) dari sejumlah kapal pesiar yang saat ini tidak beroperasi akibat pandemi Covid-19.

"Ke depan diperkirakan 18 kapal pesiar akan melakukan pemulangan 2.339 WNI ABK. Selain itu, pada pagi hari ini, kapal pesiar Explorer Dreamer tiba di Pelabuhan Tanjung Priok yang membawa 359 WNI ABK," ujar dia. 

Baca juga: Kisah WNI Puasa di Norwegia saat Corona: Tidak Ada Buka Bersama Komunitas WNI

Setibanya di Tanah Air, kata Retno, para WNI itu menjalani pemeriksaan kesehatan ketat sesuai dengan protokol yang berlaku.

"Masalah protokol kesehatan bagi ketibaan WNI, secara khusus dibahas dalam rakor (rapat koordinasi) tadi pagi yang dipimpin oleh Menko PMK. Protokol Kesehatan ini tentunya menjadi kewenangan dari Kementerian Kesehatan," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com