Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jaga Nilai Rupiah, Perbankan Nasional Peroleh Apresiasi

Kompas.com - 14/04/2020, 18:48 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perbankan nasional di Indonesia memperoleh apresiasi karena tidak terpancing melakukan sesuatu yang melemahkan rupiah.

Mampunya perbankan nasional menahan diri untuk tidak melakukan perdagangan yang menyebabkan pelemahan terhadap rupiah turut andil terhadap stabilnya mata uang Indonesia itu di tengah wabah coronavirus disease 2019 (Covid-19).

“Ini penting agar ekonomi negara tidak goyah karena ada pelemahan ekonomi global dan nasional, menyusul virus corona yang mewabah di Tanah Air,” ujar Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir dalam keterangan tertulis, Selasa (13/4/2020).

Ia turut mengapresiasi kinerja Bank Indonesia yang mampu menstabilkan rupiah. Pada penutupan Senin (13/4/2020), rupiah berada di level Rp 15.630 per dollar AS.

Baca juga: Rupiah Menguat ke Rp 15.600 Per Dollar AS, Tak Lagi Andalkan Jamu Manis BI

"BI berhasil melakukan Repo Line Credit kepada The Fed Bank sebesar 60 miliar dollar AS (separuh cadangan devisa RI),” ujar Achmad.

Menurut Wakil Ketua F-PAN DPR RI itu, upaya tersebut membuat pasar cukup percaya terhadap ketersedian moneter di dalam negeri.

“BI dengan cepat pula menutup pelemahan cadangan devisa melalui penerbitan surat utang global pemerintah yang sempat anjlok dari 130 miliar dollar AS menjadi 121 miliar dollar AS,” ujar Achmad.

Ia melanjutkan, angka itu kini kembali stabil di kisaran 126 miliar dollar AS dan akan bertambah lagi dalan waktu dekat untuk memberikan kepercayaan kepada pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com