Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Didorong Bikin Sistem Komunikasi Pelibatan Publik dalam Pembahasan RUU

Kompas.com - 13/04/2020, 20:52 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesiapan DPR RI menyelenggarakan ruang aspirasi publik yang aman dalam pembahasan rancangan atau revisi undang-undang di tengah wabah Covid-19 dipertanyakan.

Peneliti Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM Mada Sukmajati mendorong agar DPR mengembangkan sistem informasi dan komunikasi khusus untuk melibatkan publik dalam pembahasan suatu RUU.

Menurut Mada, DPR memiliki sumber daya yang memadai untuk mengeksekusi hal tersebut.

Baca juga: Unjuk Rasa Besar-besaran Diprediksi Terjadi Jika RUU Cipta Kerja Dilanjutkan

"Sebenarnya sumber daya DPR sangat mumpuni dan layak untuk men-develop sistem informasi dan komunikasi untuk kebutuhan pembuataan kebijakan publik. Ini kan selevel DPR," kata Mada dalam diskusi 'Kinerja Parlemen di Tengah Wabah Covid-19', Senin (13/4/2020).

Ia menilai opsi untuk menciptakan dan mengembangkan sistem komunikasi secara mandiri menjadi esensial, daripada DPR menggunakan sistem atau aplikasi lain yang memiliki isu keamanan.

Mada mengatakan DPR perlu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.

"Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi jadi sebuah keniscayaan dalam situasi sekarang ini," ujarnya.

"Saya setuju kalau mendorong DPR lebih mengotimalkakan sumber daya yang dimiliki dan tidak menggunakan aplikasi atau platform orang lain yang isu sekuritasnya masih bermasalah," lanjut Mada.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center Roy Salam menyampaikan pandangan serupa.

Roy mengatakan DPR sebetulnya memiliki anggaran yang cukup besar untuk urusan publikasi dan pengembangan teknologi informasi.

"Sumber daya DPR untuk menyiapkan suatu konten online yg aman, sebenarnya memadai. Anggaran untuk DPR kaitannya dengan teknologi informasi dan publikasi itu luar biasa besar, di atas Rp 200 miliar," kata Roy.

Menurutnya, saat ini cuma tinggal menunggu kesiapan DPR, apakah sebenarnya mereka sudah memiliki desain pelibatan komunikasi publik yang aman dalam pembahasan RUU.

Baca juga: TNI-Polri Bentrok, Anggota Komisi I DPR RI: Sungguh Memalukan

Dia menegaskan urusan anggaran dan sumber daya manusia seharusnya bukan jadi masalah. 

"Sebetulnya secara SDM bisa. Tinggal kesiapan DPR yang dipertanyakan, apakah mereka sudah memiliki suatu desain komunikasi publik yang aman dan bisa digunakan virtual baik oleh anggota dan diakses informasi publiknya," ujar Roy.

"Tinggal bagaimana DPR siap menyiapkan itu secara cepat, bekerja sama dengan layanan yang lebih aman dibandingkan Zoom dan lain-lain," ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com