Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Rekomendasi Pemerintah Terkait Rapid Test Covid-19

Kompas.com - 12/04/2020, 17:25 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, pemerintah telah mengeluarkan rekomendasi terkait penggunaan rapid diagnostic test antibodi Covid-19.

Setidaknya ada tiga hal yang menjadi pedoman untuk pelaksanaan rapid test antibodi Covid-19.

Pedoman tersebut, kata Yuri, dimaksudkan agar pelaksanaan screening terhadap penderita Covid-19 lebih terarah.

"Kami sudah keluarkan rekomendasi terkait rapid diagnostic test yang berbasis antibodi Covid-19, sesuai edaran WHO per 7 April 2020," ujar Yuri dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (12/4/2020).

"Ini yang jadi pedoman agar pelaksanaan rapid test antibodi bisa lebih terarah," lanjut dia.

Baca juga: UPDATE 12 April: Sebaran 4.241 Kasus Covid-19 di 34 Provinsi

Adapun pedoman tersebut, yang pertama adalah bahwa rapid test ditujukan sebagai kelengkapan tracing kepada orang yang kontak dengan kasus terkonfirmasi positif.

Kedua, rapid test ditujukan kepada tenaga kesehatan yang merawat penderita Covid-19 untuk deteksi secara dini dan cepat, kemungkinanan tenaga kesehatan terpapar Covid-19.

"Karena pekerjaannya (tenaga medis) dalam rangka merawat pasien Covid-19," kata Yuri.

Kemudian pedoman yang ketiga, rapid test digunakan sebagai screening di wilayah yang paling banyak ditemukan kasus positif Covid-19.

Baca juga: UPDATE 12 April: Bertambah 46 Orang, Pasien Meninggal Covid-19 Jadi 373 Orang

Alat rapid test tersebut dibagikan ke semua fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di wilayah tersebut.

"Kami coba screening terhadap kunjungan di setiap fasyankes dengan gejala-gejala yang mengarah Covid-19," kata dia.

Adapun pada Minggu (12/4/2020), pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 399 orang sehingga total menjadi 4.241 kasus.

Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh bertambah 73 orang sehingga totalnya menjadi 359 orang.

Sementara yang meninggal dunia bertambah 46 orang sehingga total menjadi 373 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com