Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Melalui Ngaji Online Bareng, Taqy Malik dan Fathur Ajak Masyarakat Berdonasi

Kompas.com - 29/03/2020, 18:49 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dai muda Indonesia Taqy Malik bersama mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UGM yang juga seorang penulis M Atiatul Muqtadir atau Fathur, mengajak masyarakat berdonasi dalam progam cegah tangkal corona dari Dompet Dhuafa.

Ajakan itu mereka melalui kegiatan Ngaji Online Bareng di channel Youtube Dompet Dhuafa, Kamis-Sabtu (26-28 Maret 2020).

“Sambil ngajak donasi, sambil ngajak doa bareng supaya musibah ini nggak menjauhkan kita dari Allah, melainkan sebagai pengingat untuk mendekatkan diri pada Allah,” kata Taqy dalam keterangan tertuli.

Pada live Youtube tersebut, Taqy dan Fathur mengaji bersama.

Baca juga: Dalam 3 Hari, Dompet Dhuafa Terima Lebih dari 100 Permintaan Penyemprotan Disinfektan

“Hari ini banyak aktivitas yang dilakukan bersama secara daring. Nah, kami ingin menemani kegiatan di rumah dengan agenda kebaikan. Gerakan ini adalah ikhtiar lahir dan batin,” kata Taqy.

Sebelum kegiatan Ngaji Online Bareng, Taqy, Fathur, dan public figure lain seperti Dr Tirta juga memberi dukungan pada progam instalasi desinfection chamber di Jakarta.

“Teman-teman bisa ikut berpartisipasi dari rumah dengan berdonasi,” ujar Fathur.

Ia turut mengajak masyarakat berpartisasi dalam kampanye penyediaan alat pelindung diri (APD).

Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Dompet Dhuafa Lakukan Berbagai Upaya

“Dompet Dhuafa juga punya progam penyediaan APD untuk tenaga medis yang sekarang memang lagi kurang banget,” kata Fathur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com