JAKARTA, KOMPAS.com - Penyedia layanan kesehatan digital di Indonesia yang turut membantu penanganan wabah Covid-19 diminta tetap memberikan perlindungan data pribadi penggunanya.
Permintaan itu disampaikan Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiyawan melalui keterangan pers, Kamis (26/3/2020).
"Layanan healthtech dengan media diskusi/ konsultasi, supaya memperhatikan dan menerapkan perlindungan data pribadi," ujar Anton.
Baca juga: Pemerintah: Masyarakat Bisa Konsultasi Online soal Covid-19 lewat 12 Platform Kesehatan
Bentuk perlindungan data pribadi yang dimaksud, yakni anonimitas, persetujuan pemilik data pribadi, enkripsi database dan kebijakan privasi.
Selain itu, penyedia layanan kesehatan digital di Indonesia juga diimbau untuk melaposkan ke pemerintah apabila ada pengguna jasa diskusi/ konsultasi yang mengalami kecenderungan gejala Covid-19.
"Segera laporkan informasi mengenai anomali tersebut kepada pihak berwenang agar itu dapat ditindaklanjuti secepatnya," ujar Anton.
Baca juga: Tompi Beri Konsultasi Gratis Seputar Virus Corona Lewat Live Instagram
BSSN juga menginformasikan kepada masyarakat, apabila terjadi insiden pada penyelenggaraan sistem elektronik, dapat membuat laporan ke BSSN dengan menghubungi (021) 78833610 atau surat elektronik bantuan70@bssn.go.id.
Tak hanya bagi penyedia layanan kesehatan digital, BSSN juga mewanti-wanti hal senada bagi seluruh jenis penyelenggara sistem elektronik berupa e-commerce, fintech payment dan fintech lending.
"Tetap menjaga dan memonitor keamanan layanan, transaksi serta data pribadi dalam sistem elektroniknya," ujar Anton.
Baca juga: Mudahnya Konsultasi dengan Dokter Kulit Walau #DiRumahAja
"Ini juga untuk mengantisipasi indikasi risiko yang dapat terjadi dari pihak-pihak yang melakukan sabotase, perubahan atau pencurian data dalam situasi darurat seperti ini," lanjut dia.
Untuk diketahui, saat ini jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 790 kasus per 25 Maret 2020. Ada penambahan 105 kasus positif baru dalam satu hari sejak Selasa (24/3/2020).
Dari 790 kasus, sebanyak 31 pasien sembuh dan 58 meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.