Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Stop Pakai Bahasa Asing Saat Jelaskan soal Corona

Kompas.com - 23/03/2020, 18:51 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog Universitas Indonesia Paulus Wirutomo meminta pemerintah tak menggunakan bahasa Inggris saat memberikan penjelasan ke publik terkait pandemi virus corona (Covid-19).

Menurut Paulus, penggunaan bahasa inggris semisal social distancing justru membuat imbauan pemerintah untuk menjaga jarak sosial tidak efektif di kalangan masyarakat berpendidikan rendah.

"Ketika pejabat menggunakan istilah itu secara formal, bahkan jubir pemerintah sendiri menggunakan istilah itu, lah kita itu sadar atau enggak sih kalau setengah masyarakat kita itu pendidikannya belum tinggi?" kata Paulus kepada Kompas.com, Senin (23/3/2020).

Baca juga: Pakar Usul Anjuran Social Distancing Disampaikan secara Lebih Membumi

Paulus meyakini, pesan yang disampaikan pemerintah dengan istilah bahasa Inggris tidak akan efektif menyentuh kalangan masyarakat bawah.

Menurut dia, masyarakat yang tak memahami bahasa Inggris bisa jadi akan merasa bahwa pesan yang disampaikan pemerintah itu hanya untuk sebagian kalangan saja.

"Mereka pikir, oh ini disampaikan untuk orang yang berbahasa Inggris saja. Jadi, buat kita enggak masalah," ucap Paulus.

Sebagai orang yang tinggal di dekat wilayah kumuh di Johar Baru, Guru Besar FISIP UI ini mengaku paham betul bagaimana psikologis masyarakat kelas bawah.

Baca juga: Pemerintah Ubah Istilah Social Distancing Jadi Physical Distancing

Saat ini, lanjut Paulus, masyarakat di sekitaranya banyak yang tetap beraktivitas di tengah masifnya penyebaran virus corona di Jakarta.

Ia pun menduga mereka tak paham betul dengan yang disampaikan pemerintah.

"Kalau saya bilang ke mereka, 'hey social distancing', mana ada yang tau barang apa itu," kata Paulus.

Oleh karena itu, Paulus mengimbau pemerintah untuk mulai mengganti istilah istilah terkait corona yang menggunakan bahasa Inggris.

Baca juga: Pemerintah Ubah Istilah Social Distancing Jadi Physical Distancing

Tak hanya social distancing, juta istilah lain yang terkait dengan pandemi ini.

"Banyak istilah yang dipakai pemerintah semua penuh dengan bahasa Inggris. Ada suspect, ada transmission, ada lockdown, ya mbok diterjemahkan," kata Paulus.

Sampai Senin (23/3/2020) ini, terdapat 579 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Sebanyak 49 diantaranya meninggal dunia dan 30 lainnya dinyatakan sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com