Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sebut Cuka Dapat Dimanfaatkan Jadi Disinfektan, Begini Cara Membuatnya

Kompas.com - 21/03/2020, 15:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cuka yang umum ditemui di dapur-dapur rumah tangga rupanya dapat dimanfaatkan menjadi disinfektan untuk menjaga kebersihan demi mencegah penyebaran virus corona.

Ketua Umum Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia Arif Sumantri mengatakan, cuka mempunyai kandungan asam asetat sehingga mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme termasuk virus.

"Disinfektan yang alternatif banyak sebetulnya, tapi salah satu yang diinformasikan adalah bagaimana cuka yang biasanya digunakan untuk pempek. Cuka yang biasanya digunakan untuk asam itu bisa dipakai untuk disinfektan," kata Arif di Gedung BNPB, Sabtu (21/3/2020).

Baca juga: PGI Siapkan Relawan untuk Penyemprotan Disinfektan di Rumah Ibadah

Arif pun membeberkan cara membuat disinfektan menggunakan cuka.

Arif menyebutkan, bahan yang dibutuhkan hanyalah setengah gelas cuka putih, setengah gelas air, serta 12-24 tetes minyak esensial.

"Minyak esensial seperti kayu manis kemudian cengkeh, kayu putih, jeruk nipis. maka ini akan menjadi sebuah disinfektan yaitu antiseptik," ujar Arif.

Cara membuatnya cukup mudah. Setengah gelas cuka tersebut cukup dicampur dengan setengah gelas air dan ditambah 12-24 tetesan minyak esensial tersebut.

Baca juga: Ditjen PAS Instruksikan Penyemprotan Disinfektan di Seluruh Rutan dan Lapas

Setelah itu, tiga bahan tersebut tinggal dikocok di dalam wadah sprayer atau penyemprotnya. Arif mengingatkan agar wadah itu diberi label nama dan disimpan di tempat yang aman.

"Bagaimana cara menggunakannya? Sebelum menyemprotkan ke media obyek maka dilakukan yaitu suatu pembersihan, cleaning, agar media yang akan didesinfeksi itu akan benar-benar bersih dari debu," kata Arif.

Setelah disemprot, Arif menambahkan, area yang baru disemprot disinfektan kemudian harus dilap menggunakan lap berbahan mikrofiber.

Baca juga: Cegah Corona, Jalan Protokol di Jakarta Pusat Disemprot Disinfektan Mulai Besok

Menurut Arif, disinfektan yang memanfaatkan cuka itu dapat menjadi alternatif dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona bila tidak sempat atau tidak mampu mendatangkan petugas penyemprot disinfektan.

"Inilah bentuk disinfektan yang alami, yang menjadi alternatif di konsisi seperti ini ketika disinfeksi menjadi sebuah harga yang mahal, dsinfeksi menjadi sebuah kelangkaan, tapi tidak ada hal yang menjadi halangan karena ada solusi di tengah kesulitan," kata Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com