Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apresiasi Bima Arya, Mendagri Sebut di Negara Maju Banyak Pasien Terbuka Idap Covid-19

Kompas.com - 20/03/2020, 13:39 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan pentingnya keterbukaan masyarakat dalam menghadapi wabah Covid-19 yang disebabkan virus corona.

Ia mengatakan, di negara-negara maju, orang yang positif terjangkit virus corona mau mengumumkan ke publik. Hal ini penting untuk mencegah penularan virus.

“Artinya kesadaran keterbukaan ke publik atas status positif Covid-19 dapat menghambat penularan, termasuk lewat orang-orang yang sebelumnya berinteraksi dengan yang bersangkutan," kata Tito melalui keterangan tertulis, Jumat (20/3/2020).

Baca juga: Mendagri Apresiasi Bima Arya yang Mau Terbuka soal Positif Covid-19

Pernyataan Tito ini menyikapi sikap keterbukaan Wali Kota Bogor Bima Arya yang mau mengakui bahwa dirinya positif virus corona.

Menurut Tito, sikap terbuka sebagaimana yang dilakukan Bima Arya dapat membuat masyarakat memahami pentingnya tindakan social distancing dalam rangka pencegahan penyebaran virus.

Ia mengatakan, keterbukaan juga mampu mendorong publik menyadari pentingnya upaya memperkuat ketahanan tubuh atau imunitas.

“Kita apresiasi sikap terbuka dari Wali Kota Bogor Bima Arya yang secara sukarela dan dengan tenang mau mengumumkan secara terbuka ke publik bahwa yang bersangkutan positif terinfeksi covid-19 dan dengan sukarela mengisolasi diri," ujar dia.

Baca juga: Survei RRI-Indo Barometer: Tingginya Kekhawatiran Warga atas Wabah Covid-19

Tito pun mengajak masyarakat untuk mendoakan kesembuhan Bima Arya dan seluruh masyarakat Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.

"Tentu kita doakan agar Pak Bima Arya serta seluruh masyarakat yang terkena agar segera sembuh dan dapat menjalani perawatan medis dengan baik," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, dinyatakan positif terinfeksi virus corona SARS-Cov-2 yang menyebabkan Covid-19.

Bima Arya telah diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor sejak Kamis (19/3/2020) malam.

Baca juga: TNI Cek Kesiapan Wisma Atlet Kemayoran untuk Isolasi Pasien Covid-19

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menyebutkan, RSUD Kota Bogor sudah sangat siap untuk merawat pasien yang terinfeksi virus corona.

"RSUD Bogor memang sejak jauh-jauh hari mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk mengantisipasi wabah covid- 19 di Kota Bogor," kata Sri dalam keterangannya, Jumat ini.

Selama berada di rumah sakit, pelaksanaan pemerintahan kota akan berjalan seperti biasa di bawah koordinasi Wakil Wali Kota, Dedie A Rachim.

Dedie akan menjalankan tugas-tugas pemerintahan, dengan tetap fokus pada penanganan dan pencegahan pandemi virus corona lebih luas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com