Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Kapal Pengawas Kawal Nelayan di Laut Natuna Utara

Kompas.com - 20/03/2020, 08:11 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) menerjunkan lima armada kapal pengawas perikanan untuk mengawal nelayan mencari ikan di Laut Natuna Utara atau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, Kepulauan Riau.

”Ada lima armada kapal pengawas perikanan yang saat ini berada di Laut Natuna Utara yaitu Kapal Pengawas Hiu Macan 1, Hiu 11, Orca 2, Orca 3, Hiu Macan Tutul 2," ujar Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Ditjen PSDKP Pung Nugroho Saksono dalam keterangan tertulis, Kamis (19/3/2020).

Dia mengatakan, pihaknya secara intensif memantau pergerakan kapal dan nelayan Indonesia Pusat Pengendali (Pusdal) KKP.

Baca juga: KKP Siapkan Langkah Perlindungan Nelayan di Laut Natuna Utara

Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa nelayan dapat beroperasi dengan aman dan tak ada kapal asing yang akan mengganggu mereka selama di laut.

Dalam pemantauan itu, pihaknya menganalisa dengan menggunakan teknologi seperti Variable Message Sign (VMS) dan Automatic Identification System (AIS).

"Kami melakukan analisa pergerakan kapal berdasarkan VMS, AIS dan juga data radar satelit. Penggunaan teknologi pemantauan ini tentu membantu kami untuk membersihkan jalan agar nelayan-nelayan kita aman selama melaut," katanya.

Baca juga: Mahfud Sebut Nelayan Asal Pantura yang Melaut di Natuna Tak Terikat Kontrak

Diketahui, terdapat 30 nelayan asal Pantura yang mulai mencari ikan di Laut Natuna Utara atau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, Kepulauan Riau.

Kehadiran mereka sebagai upaya untuk meramaikan ZEE Indonesia setelah sebelumnya sempat diklaim China.

Para nelayan tersebut dikirim ke Natuna tanpa terbebani tenggat waktu sampai kapan mereka berakhir mencari ikan di wilayah perbatasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com