Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Corona, KBRI Cari Informasi WNI yang Ikuti Tabligh Akbar Malaysia

Kompas.com - 13/03/2020, 14:04 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur di Malaysia masih mengumpulkan data warga negara Indonesia yang mengikuti acara tabligh akbar di Malaysia.

Pasalnya, dalam pertemuan keagamaan massal tersebut dikonfirmasi adanya beberapa peserta yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.

"KBRI masih terus mengumpulkan informasi siapa saja yang hadiri acara tersebut," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (13/3/2020).

Namun, Faizasyah belum mengungkapkan lebih lanjut terkait jumlah WNI yang mengikuti acara tersebut.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Corona, Singapura Lacak 95 Warganya yang Ikuti Tabligh Akbar di Malaysia

Dilansir dari SCMP, sekitar 10.000 orang dari berbagai negara termasuk Singapura, Brunei, Indonesia, dan Filipina menghadiri tabligh akbar tersebut.

Sebelas orang Brunei dikabarkan terinfeksi virus corona. Beberapa di antaranya terkait dengan pertemuan tersebut.

Dilansir dari Straits Times, Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura Masagos Zulkifli mengatakan tabligh akbar tersebut diyakini terjadi di sebuah masjid di pinggiran Kuala Lumpur antara 27 Februari dan 1 Maret, yang melibatkan sekitar 10.000 orang dari beberapa negara.

Adapun pihak berwenang Malaysia saat ini melacak sekitar 5.000 warga negaranya yang menghadiri pertemuan itu, dan orang-orang yang diduga terinfeksi yang telah tersebar di seluruh negeri.

Baca juga: Cegah Corona, 70 Masjid di Singapura Resmi Ditutup Sementara

Karena banyaknya jemaah yang mengikuti Tabligh Akbar ini, Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr Adham Baba mendesak semua peserta untuk tampil dan diuji untuk mencegah penularan Covid-19 ke masyarakat.

"Kami telah diberi tahu bahwa Covid-19 telah menjadi pandemi. Namun, situasinya masih terkendali di Malaysia. Masyarakat disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah penularan virus," ujar Adham.

Setelah adanya kasus ini, Adham mengungkapkan, Masjid Sri Petaling akan ditutup sementara untuk proses pembersihan dan sanitasi.

Adapun, penyebaran virus corona di Indonesia mulai diwaspadai saat Presiden Joko Widodo mengungkap dua kasus pertama yang terjadi di Tanah Air.

Saat itu, Jokowi mengungkap pasien kasus 01 dan kasus 02 pada 2 Maret 2020.

Menurut dia, pasien kasus 01 terinfeksi dari warga negara Jepang yang sedang berkunjung ke Jakarta. Meski tidak kenal, ada kontak dekat yang terjadi.

Kemudian, kasus 01 menularkan Covid-19 ke kasus 02 yang merupakan ibunya.

Hingga saat ini, setidaknya ada 34 kasus positif virus corona. Sebanyak 19 di antaranya merupakan kasus impor atau penularan terjadi di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com