Salin Artikel

Antisipasi Corona, KBRI Cari Informasi WNI yang Ikuti Tabligh Akbar Malaysia

Pasalnya, dalam pertemuan keagamaan massal tersebut dikonfirmasi adanya beberapa peserta yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.

"KBRI masih terus mengumpulkan informasi siapa saja yang hadiri acara tersebut," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (13/3/2020).

Namun, Faizasyah belum mengungkapkan lebih lanjut terkait jumlah WNI yang mengikuti acara tersebut.

Dilansir dari SCMP, sekitar 10.000 orang dari berbagai negara termasuk Singapura, Brunei, Indonesia, dan Filipina menghadiri tabligh akbar tersebut.

Sebelas orang Brunei dikabarkan terinfeksi virus corona. Beberapa di antaranya terkait dengan pertemuan tersebut.

Dilansir dari Straits Times, Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura Masagos Zulkifli mengatakan tabligh akbar tersebut diyakini terjadi di sebuah masjid di pinggiran Kuala Lumpur antara 27 Februari dan 1 Maret, yang melibatkan sekitar 10.000 orang dari beberapa negara.

Adapun pihak berwenang Malaysia saat ini melacak sekitar 5.000 warga negaranya yang menghadiri pertemuan itu, dan orang-orang yang diduga terinfeksi yang telah tersebar di seluruh negeri.

Karena banyaknya jemaah yang mengikuti Tabligh Akbar ini, Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr Adham Baba mendesak semua peserta untuk tampil dan diuji untuk mencegah penularan Covid-19 ke masyarakat.

"Kami telah diberi tahu bahwa Covid-19 telah menjadi pandemi. Namun, situasinya masih terkendali di Malaysia. Masyarakat disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah penularan virus," ujar Adham.

Setelah adanya kasus ini, Adham mengungkapkan, Masjid Sri Petaling akan ditutup sementara untuk proses pembersihan dan sanitasi.

Adapun, penyebaran virus corona di Indonesia mulai diwaspadai saat Presiden Joko Widodo mengungkap dua kasus pertama yang terjadi di Tanah Air.

Saat itu, Jokowi mengungkap pasien kasus 01 dan kasus 02 pada 2 Maret 2020.

Menurut dia, pasien kasus 01 terinfeksi dari warga negara Jepang yang sedang berkunjung ke Jakarta. Meski tidak kenal, ada kontak dekat yang terjadi.

Kemudian, kasus 01 menularkan Covid-19 ke kasus 02 yang merupakan ibunya.

Hingga saat ini, setidaknya ada 34 kasus positif virus corona. Sebanyak 19 di antaranya merupakan kasus impor atau penularan terjadi di luar negeri.

https://nasional.kompas.com/read/2020/03/13/14043931/antisipasi-corona-kbri-cari-informasi-wni-yang-ikuti-tabligh-akbar-malaysia

Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke