Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan Virus Corona, Pemerintah Wajibkan Pekerja Asing Karantina

Kompas.com - 07/03/2020, 14:31 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah melakukan karantina terhadap pekerja asing di Indonesia yang baru pulang dari negaranya.

Ini merupakan bagian dari protokol untuk mencegah penularan virus corona.

Yuri mencontohkan karantina yang dilakukan terhadap pekerja asing asal China.

"Contohnya beberapa perusahaan tambang di Maluku Utara yang mempekerjakan pekerja asing dari China diharuskan untuk melakukan karantina," ujar Yuri dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).

Baca juga: Wabah Virus Corona, Sandiaga Usul Pemerintah Keluarkan Kebijakan Ekonomi Antivirus

Mereka dikarantina karena baru pulang kembali ke negaranya.

"Kita tahu beberapa waktu lalu mereka (pekerja asing) kembali untuk merayakan Imlek di China. Sekarang mereka kembali (ke Indonesia) sebelum penerbangan ditutup, lalu akan dilaksanakan karantina selama 14 hari oleh wilayah," ucap Yuri.

Menurut Yuri, karantina dilakukan lewat tiga jalur, yakni darat, laut, dan udara oleh pemerintah darah dan bekerja sama dengan perusahaan yang mempekerjakan mereka.

"Nantinya mereka akan dipisahkan untuk keperluan observasi oleh perusahaan," kata Yuri.

Lebih lanjut, Yuri menyampaikan, sebelumnya juga ada 28 pekerja asing asal China yang bekerja di pabrik semen di Aceh.

Mereka juga diharuskan menjalani karantina selama 14 hari. Jika dinyatakan negatif corona, mereka baru boleh kembali bekerja. 

Yuri juga memastikan, data pasien yang positif tertular virus corona belum bertambah. 

Hingga Sabtu (7/3/2020), ada empat orang pasien tertular virus corona.

"Iya sampai hari ini ada empat orang yang positif," ujar Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Baca juga: Data per Sabtu, 4 Orang Positif Tertular Virus Corona dan 11 Suspect

Keempat orang ini masing-masing disebut sebagai pasien kasus 1, pasien kasus 2, pasien kasus 3 dan pasien kasus 4.

Adapun informasi tentang pasien kasus 1 dan pasien kasus 2 telah ditetapkan pada Senin (2/3/2020). Sementara itu, informasi pasien kasus 3 dan kasus 4 diumumkan pada Jumat (6/3/2020).

Yuri menuturkan, empat pasien ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Menurut Yuri, kondisi keempatnya semakin membaik.

Selain empat orang yang dinyatakan positif tertular, ada 11 orang yang tercatat sebagai suspect virus corona. Ke-11 suspect ini menjalani perawatan dan pengamatan lebih lanjut dari tenaga kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com