Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Antisipasi Penyakit Berbahaya pada Musim Haji 2020

Kompas.com - 04/03/2020, 18:35 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan akan melakukan pemeriksaan kesehatan calon anggota jemaah haji guna mengantisipasi adanya penyakit berbahaya seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan tuberkulosis atau TBC.

"(Pemeriksaan) biasa, standar. Yang penting satu, kalau ada MERS tidak boleh, TBC saja tidak boleh," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali di kantor Kemenag, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Dia mengatakan bahwa faktor kesehatan menjadi salah satu syarat penting bagi calon anggota jemaah haji agar bisa berangkat ke Saudi.

"Prinsip kesehatan kalau dia berangkat atau di berdampak tidak akan diizinkan," ujar dia.

Baca juga: Menag Harap Virus Corona Tak Berdampak pada Pemberangkatan Jemaah Haji 2020

Diberitakan sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi berharap isu virus corona tak berdampak pada pemberangkatan calon jemaah haji musim 2020.

"Kalau masalah kesiapan haji yang kaitannya dengan ada wabah, kita berdoa saja mudah-mudahan pada saat haji nanti sudah klir, mudah-mudahan, yang tahu kan cuma Tuhan," ujar Fachrul di kantor Kementerian Agama ( Kemenag), Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Fachrul mengatakan, pemberangkatan jemaah haji diperkirakan akan dimulai pada pertengahan Juni.

Dia juga berharap Pemerintah Arab Saudi sudah mengeluarkan kepastian sebelum waktu pemberangkatan.

"Kalau menurut saya ancang-ancangnya haji mulai berangkat pertengahan Juni ya, harapan kita sebelum itu sudah ada kepastian," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Siapkan 3 Maskapai Layani Jemaah Haji 2020

Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali mengatakan, dalam antisipasi virus corona, pihaknya akan melakukan tes kesehatan bagi calon anggota jemaah haji dimulai sejak tahap Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).

"Pada saat proses pelunasan BPIH itu sejak itu kan ada tes kesehatan. Di situlah proses awal mengecek jemaah benar-benar sehat betul," ujar Nizar.

Dia menegaskan, pihaknya tidak akan memberangkatkan calon jemaah haji jika dalam tahap tes kesehatan dinyatakan tak mendapat rekomendasi untuk berangkat.

"Kalau tidak sehat berarti dia tidak istitha'ah (tidak mampu), artinya tidak recommended untuk berangkat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com