Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Mudah-mudahan Ketua MUI Bukan Hanya Jadi Wapres, tetapi Presiden

Kompas.com - 29/02/2020, 16:24 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) selanjutnya tidak hanya menjadi wapres, tetapi dapat menjadi presiden.

Hal ini disampaikan Ma'ruf saat berpidato dalam International Islamic Health Conference and Expo di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (29/2/2020).

"Ke depan mudah-mudahan Ketua Umum MUI bukan hanya jadi wakil presiden, (tapi) jadi presiden RI," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf pun mengakui bahwa sampai saat ini ia masih tercatat sebagai ketua MUI.

Meski Ma'ruf sudah menjabat wapres, ia tidak melepas jabatannya di MUI. Menurut dia, pergantian kepemimpinan di MUI harus dilakukan lewat Munas.

Baca juga: Maruf Amin Prihatin Konflik Antar-umat Beragama di India

"Sebenarnya sampai sekarang saya masih Ketua Dewan Syariah Nasional dan saya masih Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Masih (ketum) sampai munas yang akan datang, walaupun sudah jadi wakil presiden," kata Ma'ruf.

"Alhamdulillah Ketua Umum MUI bisa jadi wakil presiden," sambungnya disambut tepuk tangan peserta yang hadir.

Dalam pidatonya, Ma'ruf bicara soal peran penting rumah sakit syariah.

"Dengan hadirnya RS Syariah, masyarakat saat ini memiliki pilihan untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dan tindakan medis yang sesuai dengan prinsip syariah," kata Ma'ruf.

RS Syariah, kata Ma'ruf, memiliki nilai tambah daripada RS konvensional.

Baca juga: Heboh Wacana Reshuffle di Medsos, Maruf Amin: Belum Ada Itu

Selain harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), juga harus mempunyai attitude value yang menerapkan cita rasa islami atau syariah dalam pelayanannya.

"Bukan hanya sekadar simbol-simbol keagamaan yang ditampilkan. Tapi juga menampilkan pelayanan kesehatan prima, kenyamanan, kebersihan, ketenangan, kemudahan pasien mendapatkan informasi, respons cepat dalam memberikan pelayanan dan keramahtamahan seluruh karyawan yang bekerja di RS," kata dia.

Hingga saat ini, menurut Ma'ruf, setidaknya ada 22 rumah sakit di Indonesia yang telah memiliki sertifikasi sebagai penyedia jasa kesehatan berbasis syariah. Ia berharap jumlahnya bisa terus bertambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com