Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andre Rosiade Dilaporkan ke MKD atas Dugaan Penjebakan PSK di Padang

Kompas.com - 11/02/2020, 13:04 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaringan Aktivis (Jarak) Indonesia melaporkan anggota Fraksi Gerindra Andre Rosiade ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR terkait dugaan penjebakan seorang PSK berinisial NN di Padang, Sumatera Barat.

"Dari Jarak Indonesia sudah melaporkan Andre Rosiade. Ini ada berkas tanda terima berkas tanda pelaporan," ujat Ketua DPP Jarak Indonesia Donny Manurung di Komples Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Baca juga: Andre Rosiade Dipanggil Mahkamah Partai Gerindra Selasa Ini

Donny mengatakan, dalam laporan ke MKD, pihaknya melampirkan berkas mengenai sejumlah pasal yang diduga telah dilanggar Andre.

Antara lain berkaitan dengan dugaan pelanggaran kode etik, penyalahgunaan wewenang, dan konflik kepentingan.

Kini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke MKD untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

"Kita menyerahkan kembali kepada MKD untuk segera memproses laporan ini. Juga kita berharap MKD untuk segera juga memanggil pihak kepolisian, khususnya Polda Sumbar dalam sidang kode etik nanti dan untuk minta keterangan terkait keterlibatan Andre Rosiade di situ (penggrebekan PSK)," tegas dia.

Baca juga: Menanti Nasib Andre Rosiade Usai Penggerebekan PSK di Padang...

Andre Rosiade ramai diperbincangkan setelah aksinya terlibat dalam penggerebekan PSK di Padang, Sumatera Barat, pada 26 Januari 2020 jadi sorotan.

Kabar yang beredar, penggerebekan PSK itu merupakan skenario yang sengaja disusun Andre Rosiade.

Andre mengunggah aksi penggerebekan itu di akun Instagram miliknya pada 27 Januari 2020.

Baca juga: MKD Didesak Transparan Usut Penggerebekan yang Libatkan Andre Rosiade

Akibat kejadian itu, Andre dijadwalkan akan dipanggil Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra pukul 13.00 WIB di DPP Gerindra, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Andre menyatakan siap memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra. Ia menyebut akan membeberkan fakta-fakta terkait penggerebekan tersebut.

"Nanti tentu datang sebagai kader yang loyal dan taat, saya akan menghadiri Mahkamah Kehormatan," kata Andre, Selasa (11/2/2020).

"Memberikan klarifikasi serta kronologi sesuai data dan fakta sebenarnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com