JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus penggerebekan seorang pekerja seks komersil (PSK) berinisial N di Kota Padang, Sumatera Barat, berujung pemanggilan politisi Gerindra Andre Rosiade oleh Mahkamah Kehormatan partai, Selasa (11/2/2020) besok.
Desakan pengusutan kasus ini ramai diperbincangkan setelah muncul dugaan adanya unsur penjebakan (entrapment) dalam kasus ini.
Andre disebut memesan kamar 606 Hotel Kryad Bumi Minang, Kota Padang, Sumatera Barat, yang menjadi lokasi penggerebekan pada 26 Januari lalu itu. Hal itu diketahui dari unggahan foto kwitansi pemesanan kamar hotel oleh pemilik akun Twitter @tempemendoanGL.
Baca juga: Penggerebekan PSK di Padang, Ada Nama Andre Rosiade di Kuitansi Pemesan
Dalam unggahan tersebut, terdapat nama Andre dan Bimo yang ditulis dengan menggunakan tulisan tangan menggunakan pulpen bertinta hitam pada bagian nama pemesan. Bimo, beberapa waktu lalu, sempat diakui Andre sebagai nama anak buahnya.
Ramainya kabar penggerebekan kasus prostitusi ini pun turut membuat pihak manajemen Hotel Kryad gerah. Pasalnya, akibat pemberitaan tersebut, manajemen hotel merasa dirugikan.
"Kami ini korban, tentu akan ada respons dari kami, dan semuanya kami serahkan ke Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar," kata General Manager Hotel Kryad Bumi Minang, Fadjri yang dihubungi Kompas.com, Jumat (7/2/2020).
Ia menambahkan, pihaknya telah menyiapkan seluruh dokumentasi termasuk rekaman CCTV bila sewaktu-waktu PHRI Sumbar akan membawa kasus ini ke ranah hukum.
"Ini sudah kita siapkan. Tinggal dikeluarkan saja agar semuanya terang benderang," jelas Fadjri.
Baca juga: Aksi Andre Rosiade Gerebek PSK Dinilai Rugikan Perhotelan, PHRI Sumbar Akan Tempuh Jalur Hukum
Ketua PHRI Sumbar Maulana Yusran menyatakan, pihaknya berencana melaporkan anggota Komisi VI DPR itu ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena dianggap telah merusak nama hotel.
Dalam penggerebekan tersebut, Andre disebut tidak pernah meminta izin kepada pihak manajemen hotel.
“Tidak ada meminta izin, padahal hotel memiliki wilayag privacy yang harus dijaga,” tegas Maulana.
Baca juga: Komnas Perempuan: Penggerebekan PSK oleh Andre Rosiade Tidak Manusiawi
Hal senada disampaikan Plt Direktur Women's Crisis Center Nurani Perempuan, Rahmi Merry Yanti, yang juga akan berencana melaporkan Andre ke MKD. Pasalnya, ia menduga adanya penjebakan dalam kasus penggerebekan PSK online itu.
"Selain itu, kami juga akan bekerja sama dengan tim advokasi untuk melihat peluang apakah ada jalur hukum yang bisa ditempuh untuk menjerat Andre," kata Rahmi yang dihubungi Kompas.com, Kamis (6/2/2020).
Gerindra minta maaf
Atas kasus penggerebekan ini, Gerindra meminta maaf kepada masyarakat. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan secara langsung permintaan maaf tersebut.