JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal meminta bantuan dokter dan psikiater pada pemerintah untuk membantu warganya yang khawatir terjangkit wabah virus corona.
"Kita minta sebanyak banyaknya lah. Mungkin sampai 20 atau 30 (dokter) orang termasuk psikiater," kata Hamid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Hamid mengatakan, psikiater diperlukan untuk warga setempat yang merasa khawatir terkait virus corona.
Baca juga: Dokter RS UI Minta Warga Natuna Tenang Sikapi Karantina WNI Terkait Virus Corona
Menurut Hamid, saat ini masih banyak masyarakat yang merasa khawatir Natuna dijadikan tempat karantina WNI yang dipulangkan dari Wuhan.
"Was-was itu kan masalah psikologi. Bukan masalah kesehatan," ujarnya.
Selain itu, Hamid juga sudah meminta Dinas Kesehatan Natuna untuk membuka posko kesehatan dan pengaduan jika menderita sakit gejala sakit flu atau semacamnya.
Namun sampai saat ini posko tersebut berada di masing-masing Puskesmas.
"Kita juga akan membuat suatu posko terpadu di lapangan yang dipinggir pantai itu namanya pantai Piwang di natuna itu kita akan bangun pos terpadu itu bersama TNI - Polri dan pemerintah daerah," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berterima kasih kepada warga Natuna karena daerahnya bersedia dijadikan lokasi karantina bagi 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, lantaran adanya penyebaran virus corona di sana.
"Saya juga terima kasih ke masyarakat Natuna yang juga sudah memberikan lampu hijau karena ini saudara-saudara kita sendiri," kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2/2020).
Baca juga: Pemkab Natuna Buka Posko untuk Antisipasi Penularan Corona
Ia mengatakan, awalnya pemerintah memiliki opsi mengarantina 238 WNI itu selain di Natuna.
Jokowi mengungkapkan, Biak di Papua merupakan opsi selain Natuna sebagai lokasi karantina.
Namun, pemerintah memilih Natuna sebagai lokasi karantina karena di sana fasilitasnya lebih lengkap dibandingkan dengan Biak. Selain Biak, Morotai di Maluku Utara juga menjadi opsi selain Natuna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.