Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Dievakuasi dari Hubei, Jokowi Ucapkan Terima Kasih ke Pemerintah China

Kompas.com - 01/02/2020, 11:17 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melalui juru bicaranya Fadjroel Rachman menyampaikan terimakasih kepada pemerintah China yang sudah mengizinkan Indonesia untuk mengevakuasi warga negaranya dari Provinsi Hubei.

Pesawat evakuasi Airbus A330 milik Batik Air rencananya akan berangkat pada Sabtu (1/2/2020) pukul 12.00 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta.

"Pemerintah sangat menghargai dan berterimakasih atas kerjasama semua pihak dalam upaya evakuasi WNI dari Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terkait merebaknya virus corona di kota Wuhan," kata Fadjroel kepada wartawan, Sabtu (1/2/2020).

"Terutama Pemerintah RRT. Termasuk Dubes RRT di Indonesia, pemerintahan Provinsi Hubei, pihak Bandara Wuhan," sambung dia.

Baca juga: 243 WNI di Wuhan Dipulangkan Melalui Bandara Hang Nadim, Alat Pendeteksi Tubuh Ditambah

Fadjroel juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada KBRI yang tidak kenal lelah bekerja sejak hari pertama merebaknya virus corona.

Menurut dia, pihak KBRI di Beijing selalu berkomunikasi dengan 243 WNI yang ada di Hubei.

"Juga Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok cabang Wuhan yang selalu aktif bekerjasama dengan KBRI selama masa-masa sulit (lockdown) di kota Wuhan. Presiden Joko Widodo sangat menghargai semua upaya tak kenal lelah tersebut," kata dia.

Setelah ketibaan evakuasi WNI di Indonesia nantinya, lanjut Fadjroel, pemerintah berharap semua pihak menghormati wewenang kementerian dan lembaga terkait sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2019 untuk melaksanakan kewajibannya.

Baca juga: Evakuasi WNI di Wuhan Gunakan Batik Air, Berangkat Siang Ini

Sehingga WNI yang dievakuasi dari Provinsi Hubei maupun seluruh masyarakat di Indonesia mendapatkan perlindungan dan pelayanan kesehatan optimal sesuai prosedur.

"Mari bergotong royong dan bahu membahu menghadapi dan melewati masa-masa sulit ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi kita semua," kata dia.

Diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya resmi mengumumkan status darurat dunia atas kasus virus corona yang terus menyebar ke luar China.

Melansir dari SCMP, korban jiwa akibat virus yang awalnya menyebar di Wuhan China tersebut sudah 213 hingga Kamis (30/1/2020) dengan 42 kasus terbanyak terjadi di Provinsi Hubei.

Dari 30 kematian baru yang dilaporkan, 30 di antaranya ada di Wuhan yang merupakan bagian dari Provinsi Hubei dan merupakan pusat wabah menurut komisi kesehatan Hubei.

Baca juga: Evakuasi WNI Terkait Virus Corona Dimulai, Batik Air Gunakan Airbus 330-300

Hingga Jumat (31/1/2020) siang, setidaknya 21 negara telah mengonfirmasi penemuan jumlah kasus virus 2019-nCov di wilayahnya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada hari yang sama memastikan bahwa Indonesia sudah mendapatkan izin dari pemerintah China untuk menjemput WNI yang terisolasi di Provinsi Hubei.

Kepastian ini didapatkan setelah Menlu Retno bertemu dengan Duta Besar China di Jakarta.

"Beliau telah menyampaikan clearance pendaratan dan pergerakan pesawat untuk evakuasi WNI di Hubei," kata Retno dalam jumpa pers di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com