Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AU Kembangkan "Water Container Bombing" untuk Pemadaman Karhutla

Kompas.com - 17/01/2020, 16:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI AU melalui Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau) mengembangkan water container bombing (WCB) untuk membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna menyaksikan langsung uji dinamis pengeboman air menggunakan bola-bola fiber dari kabin pesawat C130 Hercules yang terbang dari Pangkalan Udara (Lanud) Suryadarma, Kalijati, Subang, Jumat (17/1/2020).

Kegiatan uji dinamis WCB di Lanud Suryadarma ini juga dihadiri Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo.

Baca juga: Proses Modifikasi Cuaca, Incar Awan Aktif hingga Semai 2,4 Ton Garam

Doni ingin memastikan inovasi TNI AU dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan ini bisa efektif digunakan jika diperlukan di kemudian hari.

KSAU mengatakan, ia sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan Dislitbangau untuk membantu BNPB dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan.

"Saya sangat mengapresiasi inisiatif dan inovasi dari Dislitbangau yang penelitiannya sudah dilakukan sejak lama dan lintas institusi. Hari ini kita dapat melihat efektivitas dari sistem baru ini dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan," kata Yuyu melalui keterangan tertulis, Jumat (17/1/2020).

"Ke depan, kami akan mengembangkan bahan bola yang ramah lingkungan, mudah terurai, dan bisa dilipat sebelum diisi air sehingga mudah untuk diangkut ke Pekanbaru atau Pontianak jika dibutuhkan," ucap Yuyu.

Sementara itu, Doni mengaku terkesan dengan uji dinamis WCB yang dilakukan oleh TNI AU di Lanud Suryadarma karena efektif mengenai sasaran dan mampu membasahi area yang lebih luas dibandingkan dengan metode yang lain.

Ke depan, WCB akan dikombinasikan dengan upaya penghijauan dengan mengisi bola-bola air tersebut dengan bibit tanaman yang mudah tumbuh di lahan apa pun.

WBC dianggap efektif untuk membasahi lahan gambut hingga kedalaman tertentu sehingga senantiasa lembah dan tidak mudah terbakar.

Baca juga: Melihat Proses Modifikasi Cuaca di Selat Sunda dari Pesawat CN-295

 

Sementara itu, untuk pencegahan banjir dapat dilakukan TMC sebelum intensitas curah hujan tinggi.

Setiap sortie penerbangan Hercules WBC, mampu mengangkut 76 bola air yang berisi masing-masing 113 liter sehingga jumlah air yang mampu dicurahkan mencapai 8.588 liter.

"Metode WCB yang dikembangkan oleh TNI AU ini begitu efektif dan dapat digunakan untuk pencegahan sekaligus penanggulangan kebakaran hutan dan lahan karena daya angkut yang lebih besar dan air tidak ada yang terbuang serta terserap oleh tanah," tutur Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com