JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo terus berupaya mencari Investor untuk membangun ibu kota baru.
Tak hanya dari dalam negeri, Presiden juga berupaya untuk mengundang investor top dunia untuk turut berkontribusi membangun ibu kota baru RI di Kalimantan Timur.
Upaya itu ditunjukkan Presiden Jokowi dalam lawatannya ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (13/1/2020) kemarin.
Saat bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed Bin Zayed, Presiden turut membahas mengenai peluang UEA untuk ikut menanamkan investasi di mega proyek ibu kota baru.
Dewan Pengarah
Bahkan menurut Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Presiden Jokowi menawarkan kepada Mohamed Bin Zayed untuk menjadi dewan pengarah pembangunan Ibu Kota baru RI.
"Title-nya masih belum ditentukan, tetapi beliau akan berperan sebagai dewan pengarah bersama beberapa nama lain," ujar Luhut dalam kunjungan kerjanya mendampingi Presiden di Abu Dhabi.
"Presiden menekankan bahwa dalam pembangunan ibu kota baru, untuk pembangunan gedung dan fasilitas pemerintahan dilakukan seluruhnya dengan dana APBN, selain dari itu, akan dilakukan dengan dana swasta dan investasi," sambung politisi senior Partai Golkar itu.
Baca juga: Tiga Perusahaan BUMN Dapat “Berkah” dari Pertemuan Jokowi dengan Putra Mahkota Abu Dhabi
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menjelaskan, permintaan Presiden agar Mohamed menjadi dewan pengarah tersebut dilakukan sebagai upaya melibatkan semua pihak di dalam maupun luar negeri dalam membangun ibu kota baru.
"Presiden mencoba melibatkan semua pihak secara internasional di dalam upaya untuk membangun ibu kota baru. Karena Presiden ingin ibu kota baru jadi persembahan Indonesia untuk dunia," kata Fadjroel di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/1/2020).
"Jadi bukan saja pekerjaannya, investasinya maupun kegiatan di riset teknologi, konservasi lingkungan, Presiden ingin melibatkan negara yang ada di dunia," sambung Fadjroel.
Baca juga: [POPULER NASIONAL] Privilege untuk Jokowi | Kesepakatan Investasi Indonesia dan Abu Dhabi
Menurut Fadjroel, tawaran dari Presiden itu mendapat respons positif dari Mohamed.
Fadjroel menyebut, ke depannya kemungkinan akan banyak lagi tokoh dunia dari berbagai negara yang juga diajak untuk menjadi dewan pengarah ibu kota baru RI.
Apalagi, banyak negara telah menyatakan terarik berinvestasi di lokasi ibu kota baru, seperti Jepang dan Korea Selatan.
"Jadi bukan saja pekerjaannya, investasinya maupun kegiatan di riset teknologi, konservasi lingkungan, Presiden ingin melibatkan negara yang ada di dunia," ucap Fadjroel.