Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

393.171 Warga Jabodetabek Masih Mengungsi akibat Banjir, Paling Banyak di Bekasi

Kompas.com - 03/01/2020, 12:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat 397.171 warga masih mengungsi akibat banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Jabodetabek sejak Rabu (1/1/2020) lalu.

"Jadi masih ada banyak pengungsi, jadi totalnya ada semacam 400.000 untuk seluruh wilayah Jabodetabek," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus wibowo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat.

Agus menyebutkan, jumlah pengungsi paling banyak ada wilayah Kota Bekasi, yakni 366.274 orang.

Menurut Agus, tingginya jumlah pengungsi di Kota Bekasi disebabkan oleh kondisi banjir di sana yang lebih parah dibanding wilayah-wilayah lainnya.

Baca juga: Banjir Jabodetabek Berangsur Surut, Pengungsi Diimbau Tak Buru-buru Kembali ke Rumah

Ia menambahkan, wilayah Bekasi sebetulnya tidak diprediksi akan terdampak banjir sebesar itu karena selama ini fokus hanya ditujukan pada ketinggian air Bendung Katulampa.

"Tiba-tiba di sebelah timur Jakarta di Bekasi ternyata di sana ada banyak sungai kan, Kali Bekasi, Kali Cikeas masuk di sana sehingga dampaknya besar, banjirnya tinggi, sehingga makanya pengungsinya banyak," kata Agus.

Bantuan yang masih diperlukan oleh para pengungsi adalah perahu karet, terpal, selimut, pakaian perempuan dan anak-anak.

Bantuan medis seperti obat-obatan dan trauma-healing serta bantuan logistik berupa makanan, minuman, air bersih, dan fasilitas MCK juga masih dibutuhkan.

Baca juga: Rawan Diare Pasca-banjir, Menkes Imbau Pengungsi Biasakan Cuci Tangan

Agus mengimbau masyarakat yang ingin memberikan bantuan agar menyerahkan bantuan kepada posko-posko terpusat yang sudah didirikan di tiap wilayah.

"Sebaiknya jangan dikirim langsung, supaya lebih merata, nanti jangan ada daerah yang banyak dapat di satu titik saja. Nah itu akan diatur oleh pos pengendali yang akan diaturnya supaya lebih merata mana yang kurang, mana yang berlebih," kata Agus.

Hujan yang mengguyur sejak Selasa hingga Rabu lalu telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Jabodetabek.

Hingha Kamis malam, BNPB mencatat terdapat 35 korban tewas akibat banjir di Jabodetabek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com