Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Jabodetabek Berangsur Surut, Pengungsi Diimbau Tak Buru-buru Kembali ke Rumah

Kompas.com - 03/01/2020, 11:51 WIB
Ardito Ramadhan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir di sejumlah wilayah di Jabodetabek berangsur surut, Jumat (3/1/2020) pagi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus wibowo mengatakan, rata-rata ketinggian air kini berada di angka 20-50 sentimeter.

"Kalau kita lihat laporan dari semalam, genangan masih hampir semua masih terjadi genangan antara 20 sampai dengan 50 cm," kata Agus di Graha BNPB, Jakarra Timur, Jumat.

Baca juga: Order Membludak Imbas Banjir, Pengusaha Laundry Kewalahan

Kendati ketinggian air mulai turun, Agus menyebut masih terdapat sekitar 182 titik banjir di Jabodetabek hingga Jumat pukul 09.30 WIB.

Ia pun mengimbau agar para pengungsi tidak buru-buru kembali ke tempat tinggal mereka.

"Walaupun 50 cm kan mungkin ada penyakit yang nanti menyebabkan sakit gatal, mungkin ada leptosirosis dan sebagainy. Jadi sebaiknya sebelum kering mengungsi lebih dahulu," kata Agus.

BNPB mencatat masih terdapat sekitar 397.171 pengungsi akibat banjir yang terjadi di Jabodetabek sejak Rabu (1/1/2019) lalu.

Diberitakan, Hujan yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020).

Baca juga: Banjir Bandang di Sangihe, 3 Orang Meninggal Dunia

Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Jabodetabek.

Hingga Jumat pagi BNPB mencatat terdapat 35 korban tewas akibat banjir di Jabodetabek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com