Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Menurut BMKG Intensitas Hujan di Jabodetabek Masih Tinggi Sepekan ke Depan

Kompas.com - 01/01/2020, 19:10 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Meteorologi Publik di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Fachri Radjab mengatakan, intensitas hujan di Jakarta dan sekitarnya atau Jabodetabek diperkirakan masih tinggi dalam sepekan mendatang.

Selain itu, kondisi pasang air laut pun masih akan terjadi.

"Yang bisa kami tambahkan di sini adalah bahwa intensitas hujan sedang dan lebat di Jabodetabek masih ada sampai dengan tujuh hari ke depan. Kondisi pasang air laut terjadi pada 5-6 Januari, " ujar Fachri dalam konferensi pers di Lapangan Monas, Rabu (1/1/2020).

Baca juga: BNPB: 9 Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Jabodetabek

Sehingga, hal yang perlu dicermati masyarakat adalah saat ini wilayah Jabodetabek belum memasuki puncak musim hujan.

"Jadi kita masih awal. BMKG akan menginformasikan warning (curah hujan tinggi) itu dalam 3 jam sebelum kejadian, seperti halnya yang kami informasikan ke masyarakat," ujar Fachri.

Sebelumnya, BMKG mengungkapkan adanya curah hujan ekstrem yang menyebabkan terjadinya banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Berdasarkan pengukuran curah hujan yang dilakukan oleh BMKG di tiga titik, curah hujan di Jakarta pada pergantian tahun 2020 tercatat tinggi.

Baca juga: Menurut BMKG, Penyebab Banjir Jabodetabek karena Curah Hujan Ekstrem

Dari keterangan tertulis BMKG pada Rabu (1/1/2020), hasil pemantauan itu yakni di Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma (Jakarta Timur), curah hujan mencapai 377 milimeter (mm).

Kemudian, dari hasil pengukuran di Taman Mini (Jakarta Pusat), curah hujan tercatat sebesar 335 mm.

Terakhir, hasil pemantauan di Jatiasih, Bekasi, curah hujan tercatat sebesar 259 mm.

Kemudian, BMKG juga mencatat curah hujan tinggi sebelum 2020. Berdasarkan catatan itu, intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir besar pada tahun tersebut.

Pada 1996, BMKG mencatat curah hujan di Jakarta sebesar 216 mm/hari. Kemudian, pada 2002 BMKG mencatat curah hujan Jakarta sebesar 168 mm/hari.

Baca juga: Bagaimana Prediksi Iklim Tahun 2020? Ini Kata BMKG

Lalu, pada 2007 BMKG mencatat curah hujan di Jakarta mencapai 340 mm/hari. Pada 2008, BMKG mencatat curah hujan di Jakarta sebesar 250 mm/hari.

Setelah itu, pada 2013, BMKG mencatat curah hujan di Jakarta sebesar 100 mm/hari. Pada 2015, BMKG mencatat curah hujan di Jakarta, mencapai 277 mm/hari.

Kemudian, pada 2016, BMKG mencatat curah hujan di Jakarta berkisar antara 100-150 mm/hari.

Merujuk pada data di atas, BMKG menyebut kondisi curah hujan tahun baru kali ini sangat ekstrem dan melanda sebagian besar Jawa bagian Barat-Utara.

Sehingga menyebabkan banjir besar yang merata di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung Barat, bahkan Cikampek dan Cipali.

BMKG memprediksi masih terjadi hujan pada hari ini sehingga masih mungkin terjadi banjir lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com