Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPB Ingatkan Masyarakat Waspadai Potensi Gempa Berulang

Kompas.com - 30/12/2019, 17:14 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta masyarakat yang wilayahnya termasuk kawasan rawan gempa bumi untuk selalu waspada akan potensi gempa besar yang mungkin terjadi.

Menurut dia, gempa bumi merupakan jenis bencana yang kerap berulang di lokasi yang sama. Namun, tidak ada satu pun pihak yang dapat memprediksi kapan peristiwa selanjutnya akan terjadi.

"Oleh karena itu, potensi ancaman gempa ke depan, hendaknya kita bisa melihat, mana daerah yang belum melepaskan energinya dalam kurun waktu 10, 20, 30, bahkan 100 tahun terakhir,” kata Doni saat memberikan paparan di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/12/2019).

"Kenapa demikian? Karena daerah yang segmennya belum lepas demikian yang berpotensi akan kembali terulang. Sebagaimana gempa terjadi di Jepang, di Sendai, ternyata itu bukan yang pertama, melainkan sudah terjadi beberapa kali," ujar dia.

Baca juga: 2019, BNPB Catat Terjadi 3.768 Bencana di Indonesia

Ia menceritakan, wilayah Desa Honggo di Sendai pernah mengalami gempa dan tsunami pada tahun 1933.

Setelah itu, Pemerintah Jepang membangun tanggul besar dan kuat untuk menahan ancaman tersebut.

Tanggul tersebut bahkan dinobatkan sebagai tanggul terkuat oleh Guinness Book of Record sebagai bangunan terkuat di wilayah pesisir pada 1988.

Namun, ketika gempa dan tsunami kembali terjadi pada 2011, sejumlah bagian dari tanggul itu jebol.

"Tahun 2011 terjadi gempa bermagnitudo lebih dari 9 dan korbannya lebih dari 25.000 orang di tempat yang sama," ujarnya.

Baca juga: BNPB: Rekapitulasi Luas Karhutla 2019 Mencapai 942.000 Hektar

Selain Jepang, Indonesia juga pernah mengalami peristiwa serupa baru-baru ini.

Doni Monardo mengatakan, salah seorang pakar geologi Indonesia, Prof John Ario Katili, pernah memperingatkan agar wilayah Palu tidak dibangun kawasan perkotaan. Namun, peringatan itu diabaikan.

"Terjadi gempa pada 1927, 1968, 1996, dan terakhir 2018. Apakah ini akan berulang kembali? Tidak ada yang pernah mengetahui," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com